Calon Gubernur (Cagub) nomor urut 2 di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2024 Khofifah Indar Parawansa mengupayakan pembangunan infrastruktur jembatan penyeberangan untuk memudahkan akses menuju Pasar Nambangan Surabaya.
"Selama ini masyarakat dari seberang Jalan Kedung Cowek harus berputar jauh mengendarai sepeda motor hingga di bawah Jembatan Suramadu untuk menuju ke sini. Kalau ada jembatan penyeberangan, mereka bisa berjalan kaki," katanya usai blusukan di Pasar Nambangan Surabaya, Kamis.
Pasar Nambangan didirikan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 2018. Sejak itu menjadi salah satu pasar tradisional percontohan khususnya untuk penyediaan pangan yang berkualitas bagi masyarakat.
Khofifah menilai Pasar Nambangan memiliki infrastruktur bagi pedagang dan pembeli yang memadai.
"Ini pasar tradisional yang paling bagus dari beberapa lainnya yang pernah saya kunjungi," ujarnya.
Namun sejak pasar ini berdiri, para pedagang mengeluh sepi pembeli yang disebabkan banyak pasar krempyeng atau dadakan di pinggir jalan di sekitar kawasan itu.
Menurut Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu, keberadaan pasar dadakan di sekitarnya perlu ditertibkan, semisal para pedagangnya agar diberi tempat di Pasar Nambangan.
"Ini pasar percontohan maka perlu pendampingan dan melakukan berbagai ikhtiar biar bisa menjadi top retail bagi pasar-pasar yang lain," tuturnya.
Untuk itu, Khofifah berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya jika kembali terpilih pada kontestasi Pilkada 2024.
"Termasuk rencana pembangunan jembatan penyeberangan sebagai akses yang memudahkan masyarakat agar bisa berjalan kaki dari Jalan Raya Kedung Cowek menuju ke Pasar Nambangan, nanti akan saya koordinasikan dengan Pemerintah Kota Surabaya," ucapnya.
Khofifah berpasangan dengan calon Wakil Gubernur(Cawagub) Emil Elestianto Dardak pada Pilkada Jatim 2024, dimana pemungutan suara akan berlangsung pada 27 November 2024.
Pilkada Jatim 2024 juga diikuti dua pasangan Cagub-Cawagub lainnya, yaitu nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dan nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Selama ini masyarakat dari seberang Jalan Kedung Cowek harus berputar jauh mengendarai sepeda motor hingga di bawah Jembatan Suramadu untuk menuju ke sini. Kalau ada jembatan penyeberangan, mereka bisa berjalan kaki," katanya usai blusukan di Pasar Nambangan Surabaya, Kamis.
Pasar Nambangan didirikan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 2018. Sejak itu menjadi salah satu pasar tradisional percontohan khususnya untuk penyediaan pangan yang berkualitas bagi masyarakat.
Khofifah menilai Pasar Nambangan memiliki infrastruktur bagi pedagang dan pembeli yang memadai.
"Ini pasar tradisional yang paling bagus dari beberapa lainnya yang pernah saya kunjungi," ujarnya.
Namun sejak pasar ini berdiri, para pedagang mengeluh sepi pembeli yang disebabkan banyak pasar krempyeng atau dadakan di pinggir jalan di sekitar kawasan itu.
Menurut Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu, keberadaan pasar dadakan di sekitarnya perlu ditertibkan, semisal para pedagangnya agar diberi tempat di Pasar Nambangan.
"Ini pasar percontohan maka perlu pendampingan dan melakukan berbagai ikhtiar biar bisa menjadi top retail bagi pasar-pasar yang lain," tuturnya.
Untuk itu, Khofifah berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya jika kembali terpilih pada kontestasi Pilkada 2024.
"Termasuk rencana pembangunan jembatan penyeberangan sebagai akses yang memudahkan masyarakat agar bisa berjalan kaki dari Jalan Raya Kedung Cowek menuju ke Pasar Nambangan, nanti akan saya koordinasikan dengan Pemerintah Kota Surabaya," ucapnya.
Khofifah berpasangan dengan calon Wakil Gubernur(Cawagub) Emil Elestianto Dardak pada Pilkada Jatim 2024, dimana pemungutan suara akan berlangsung pada 27 November 2024.
Pilkada Jatim 2024 juga diikuti dua pasangan Cagub-Cawagub lainnya, yaitu nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dan nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024