Dua rumah warga di Desa Dompyong, Kabupaten Trenggalek rusak parah akibat tertimpa material longsor yang terjadi pada Rabu (20/11) sore.
Informasi resmi dari BPBD Trenggalek yang diterima, Kamis, disebutkan bahwa bencana itu terjadi seiring hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari.
"Longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB setelah hujan berintensitas tinggi melanda kawasan Bendungan selama beberapa jam," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Triadi Atmono dalam siaran pers yang diterima di Trenggalek.
Disebutkan, material longsor dari tebing setinggi 10 meter dengan lebar bervariasi menimpa dua rumah di RT 02, RW 01 Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian material mencapai Rp10 juta.
Dua rumah yang terdampak longsor adalah milik Bayu Nungki (30) dan Sumadi (60).
Rumah Bayu mengalami kerusakan pada dinding tembok yang jebol akibat tertimpa material tanah dari tebing setinggi 10 meter dan lebar 15 meter.
Kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta. Sementara itu, rumah Sumadi juga mengalami kerusakan serupa akibat longsoran dari tebing setinggi 10 meter dengan lebar enam meter. Kerugian ditaksir sama, yakni sekitar Rp5 juta.
Pihak BPBD Trenggalek bersama perangkat desa dan masyarakat setempat segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat.
"Kami telah meninjau lokasi, memastikan keselamatan warga, serta melaporkan kejadian ini ke tingkat komando," kata Triadi.
Saat ini, warga terdampak dibantu untuk membersihkan sisa material longsor, dan BPBD terus memantau kondisi sekitar untuk mengantisipasi longsor susulan.
Triadi mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadi hujan deras.
Menurut data BPBD, Kecamatan Bendungan termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan longsor yang cukup tinggi.
Upaya mitigasi bencana terus dilakukan melalui sosialisasi dan pemasangan tanda peringatan di beberapa lokasi strategis.
“Warga yang tinggal di dekat tebing atau lereng diharapkan segera melaporkan jika ada tanda-tanda pergerakan tanah untuk menghindari potensi kerugian yang lebih besar,” ujarnya.
Triadi mengimbau warga untuk waspada dan bersiaga penuh, terutama yang bermukim di titik-titik daerah rawan bencana.
BPBD akan terus mengupayakan penanganan terbaik bagi masyarakat terdampak.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024