Surabaya - Sumbangan Operasional Pendidikan (SOP) Universitas Airlangga (Unair) tidak terpengaruh rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang. "Dampak kenaikan harga BBM secara objektif tidak banyak berpengaruh, kecuali kalau TDL (tarif dasar listrik) juga naik," kata Wakil Rektor II Unair Surabaya Dr M Nasih MT.Ak di Surabaya, Senin. Di sela-sela pertemuan yang digelar Departemen Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi (FE) Unair, ia menjelaskan tidak adanya dampak signifikan itu karena gaji PNS (pegawai) yang merupakan komponen terbesar masih dibayar pemerintah. "Ibaratnya, kalau biaya operasional itu hanya dipengaruhi kenaikan harga kertas, kemudian juga pengaruh dari dampak ikutan kenaikan harga BBM itu seperti transportasi," katanya. Menurut dia, kenaikan harga BBM justru akan menaikkan anggaran pendidikan 20 persen yang tentunya akan direvisi pemerintah. "Jadi, Unair tidak akan menaikkan SOP hanya gara-gara kenaikan harga BBM," katanya, didampingi Ketua Departemen Ekonomi Syariah FE Unair Dr Moh Nafik. Sementara itu, Ketua Departemen Ekonomi Syariah FE Unair Dr Moh Nafik mengatakan pihaknya sedang merancang penghargaan untuk kalangan wartawan untuk menyemarakkan Dies Natalis Unair pada November mendatang. "Kami akan menggelar Lomba Jurnalistik dan Fotografi bagi Media Massa, sehingga ketika peringatan Dies Natalis nanti tidak hanya ada penghargaan kepada dosen dan mahasiswa berprestasi, tapi juga kepada wartawan," katanya. Ia menjelaskan lomba bertema "Dari Unair Untuk Indonesia" itu terkait berbagai kegiatan di lingkungan Unair yang ditulis secara bebas, baik tanggapan, aspirasi, kritik, inspirasi, dan sebagainya. "Lomba karya tulis dan fotografi itu bersifat umum, baik mahasiswa, masyarakat, maupun wartawan yang dimuat di media massa hingga Oktober 2012 dan akan diseleksi untuk diumumkan pada puncak Dies Natalis pada November 2012," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012