Malang - Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur Rendra Kresna menyatakan, revisi nominal upah minimum kota/kabupaten 2012 tergantung tinggi rendahnya inflasi setelah kebijakan kenaikan harga BBM benar-benar diterapkan.
"Kemungkinan adanya revisi itu memang ada, namun semua itu kan tergantung inflasi. Jika inflasinya tidak jauh melampaui prediksi, bisa saja tidak dilakukan revisi," tegasnya Rendra di Malang, Senin.
Hanya saja, tegas Rendra yang juga Bupati Malang itu, jika tidak ada revisi sama sekali dan harga BBM benar-benar dinaikkan oleh pemerintah, maka kondisi masyarakat (buruh) akan semakin terjepit.
Memang, lanjutnya, tahun ini UMK di Jatim rata-rata ada kenaikan, meski nominalnya tidak terlau besar. Akan tetapi, kenaikan UMK tersebut tidak sebanding dengan harga-harga kebutuhan pokok maupun kebutuhan sandang dan papan.
Sehingga, kata Rendra, daya beli masyarakat turun dan kondisi perekonomiannya akan semakin parah. Oleh karena itu, jika harga BBM benar-benar naik, kemungkinan besar akan dilakukan revisi UMK di provinsi ini.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang itu mengemukakan, sampai saat ini masih belum ada laporan terkait kenaikan harga bahan pokok, kecuali gula. Komoditas pangan di daerah itu, seperti beras, minyak goreng curah, telur ayam ras, dan tepung terigu masih stabil, bahkan ada yang harganya justru turun, yakni beras.
Ia mengakui, selain gula pasir, ada komoditas yang harganya juga naik cukup tajam, yakni cabai rawit yang sebelumnya sekitar Rp8 ribu hingga Rp10 ribu/kg menjadi Rp13 ribu/kg.
Namun demikian, kenaikan harga cabai rawit tersebut masih dalam kategori wajar, sebab masih jauh dari prediksi sebelumnya yang diperkirakan bisa menembuas angka Rp27 ribu sampai Rp30 ribu/kg.
"Yang pasti, kalau harga BBM naik menjadi Rp6.000/liter, UMK di Jatim pasti akan direvisi, meski tahun ini baru memasuki bulan ketiga. Namun, saat ini saya masih belum bisa memperkirakan berapa persen naiknya, karena harga BBM juga masih belum ada kepastian, apakah jadi naik atau tidak," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012