Pihak Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memastikan stok pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah tersebut dalam kondisi aman dan mencukupi.
"Sejauh ini stok aman dan distribusi berjalan lancar," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Tamar Mahara dikonfirmasi awak media di Ponorogo, Senin.
Ia pun menegaskan bahwa distribusi pupuk bersubsidi di daerahnya telah berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang ada.
Dijelaskan, berdasarkan SK Bupati yang diterbitkan pada 28 Desember 2023, Ponorogo mendapat alokasi awal 18.633 ton pupuk urea dan 10.994 ton NPK.
Pada pertengahan tahun, alokasi ini ditambah sesuai arahan Menteri Pertanian, dengan SK terbaru mencatat alokasi total pupuk bersubsidi di Ponorogo menjadi 31.866 ton untuk urea, 23.501 ton NPK, dan 4.784 ton pupuk organik.
"Penyaluran pupuk bersubsidi kami lakukan sesuai dengan e-RDKK. Kelompok tani yang tidak terdaftar dalam sistem otomatis tidak akan mendapat jatah," tambahnya.
Pada 18 Oktober 2024, alokasi pupuk kembali meningkat menjadi 32.987 ton untuk urea, 25.673 ton NPK, dan tetap 4.784 ton untuk pupuk organik.
"Penyaluran pupuk bersubsidi di Ponorogo berlangsung lancar dan tidak ada masalah atau kendala dalam distribusi maupun alokasi," ujar Tamar.
Menurut Ketua Kelompok Tani Kadung Makmur, Barno, penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah mereka berjalan dengan baik.
"Pupuk cukup, hanya saja ada beberapa petani yang kesulitan membayar karena faktor keuangan, bahkan beberapa masih berutang di kios," katanya.
Senior Manajer PT Pupuk Indonesia wilayah Jawa Timur dan Bali, Taufiek, juga menjelaskan bahwa secara nasional penyaluran pupuk bersubsidi telah mencapai 5.998.437 ton atau 62,8 persen dari target 9.550.000 ton.
"Di Ponorogo, penyerapan pupuk urea mencapai 28.393 ton atau 86 persen dari alokasi, sedangkan NPK mencapai 23.114 ton atau 90 persen," jelas Taufiek.
Untuk stok, lini III Jawa Timur saat ini menyimpan 48.890 ton urea dan 31.775 ton NPK, sementara di Kabupaten Ponorogo sendiri terdapat 1.049 ton urea dan 1.014 ton NPK, dengan stok di kios mencapai 2.134 ton urea dan 1.241 ton NPK yang siap dipergunakan oleh petani.
"Dengan stok yang tersedia, kami pastikan tidak ada masalah, ketersediaan pupuk di Ponorogo sudah sangat cukup," tandas Taufiek.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Sejauh ini stok aman dan distribusi berjalan lancar," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Tamar Mahara dikonfirmasi awak media di Ponorogo, Senin.
Ia pun menegaskan bahwa distribusi pupuk bersubsidi di daerahnya telah berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang ada.
Dijelaskan, berdasarkan SK Bupati yang diterbitkan pada 28 Desember 2023, Ponorogo mendapat alokasi awal 18.633 ton pupuk urea dan 10.994 ton NPK.
Pada pertengahan tahun, alokasi ini ditambah sesuai arahan Menteri Pertanian, dengan SK terbaru mencatat alokasi total pupuk bersubsidi di Ponorogo menjadi 31.866 ton untuk urea, 23.501 ton NPK, dan 4.784 ton pupuk organik.
"Penyaluran pupuk bersubsidi kami lakukan sesuai dengan e-RDKK. Kelompok tani yang tidak terdaftar dalam sistem otomatis tidak akan mendapat jatah," tambahnya.
Pada 18 Oktober 2024, alokasi pupuk kembali meningkat menjadi 32.987 ton untuk urea, 25.673 ton NPK, dan tetap 4.784 ton untuk pupuk organik.
"Penyaluran pupuk bersubsidi di Ponorogo berlangsung lancar dan tidak ada masalah atau kendala dalam distribusi maupun alokasi," ujar Tamar.
Menurut Ketua Kelompok Tani Kadung Makmur, Barno, penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah mereka berjalan dengan baik.
"Pupuk cukup, hanya saja ada beberapa petani yang kesulitan membayar karena faktor keuangan, bahkan beberapa masih berutang di kios," katanya.
Senior Manajer PT Pupuk Indonesia wilayah Jawa Timur dan Bali, Taufiek, juga menjelaskan bahwa secara nasional penyaluran pupuk bersubsidi telah mencapai 5.998.437 ton atau 62,8 persen dari target 9.550.000 ton.
"Di Ponorogo, penyerapan pupuk urea mencapai 28.393 ton atau 86 persen dari alokasi, sedangkan NPK mencapai 23.114 ton atau 90 persen," jelas Taufiek.
Untuk stok, lini III Jawa Timur saat ini menyimpan 48.890 ton urea dan 31.775 ton NPK, sementara di Kabupaten Ponorogo sendiri terdapat 1.049 ton urea dan 1.014 ton NPK, dengan stok di kios mencapai 2.134 ton urea dan 1.241 ton NPK yang siap dipergunakan oleh petani.
"Dengan stok yang tersedia, kami pastikan tidak ada masalah, ketersediaan pupuk di Ponorogo sudah sangat cukup," tandas Taufiek.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024