Jakarta - Calon Ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) Rahim Soekasah, Jumat, mengatakan ingin mewujudkan organisasi sepak bola yang lebih baik jika terpilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Tujuan saya kalau terpilih menjadi ketua umum adalah ingin mewujudkan organisasi yang lebih baik, pembinaan atlet yang benar, dan kompetisi yang baik," kata Rahim Soekasah kepada ANTARA. Rahim menambahkan, hingga saat ini lebih dari 20 dukungan sudah mengalir dari daerah kepadanya. "Yang sudah menyatakan dukungannya untuk saya menjadi ketua umum ada Pelita Jaya dan dari Bengkulu," tambahnya. Menurut Rahim, kondisi PSSI yang terjadi saat ini tidak konsisten sehingga memerlukan pengurus organisasi bersih, jujur, kredibel, dan peduli terhadap sepak bola Indonesia. "PSSI membutuhkan pengurus yang benar-benar ingin membangun sepak bola di Indonesia dan saling menghargai antaranggota, bukannya saling berebut kekuasaan," katanya. KPSI akan menggelar KLB pada hari Minggu (18/3) di Jakarta untuk memilih ketua umum dan wakil ketua umum masa periode 2012-2016. KPSI telah mengantongi 19 nama calon ketum, 20 nama wakil ketua umum, dan 40 anggota komite eksekutif (exco). Sejumlah nama calon ketua umum yang mencalonkan diri, antara lain Adang Ruchdiatna, Gusti Randa, La Nyalla M. Mattalitti, Djamal Aziz, dan Ketua Umum KPSI yang kini menjabat Tony Aprilani. Sementara itu, di saat yang bersamaan PSSI juga menggelar Kongres Tahunan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dalam kongres tahunan tersebut, PSSI mengundang 33 pengprov PSSI, 12 klub Indonesia Premier League, 16 klub Divisi Utama, 14 klub Divisi I, 12 klub Divisi II, dan 10 klub Divisi III. Klub yang diundang adalah yang bertanding dikompetisi yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin memilih Palangkaraya sebagai tuan rumah kongres tahunan karena dinilai telah siap dalam pelaksanaan dan didukung pula oleh masyarakat dan Gubernur Kalimantan Tengah.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012