Surabaya - Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia menggandeng produsen pelumas PT Faputra untuk menyediakan minyak pelumas mesin kapal penangkap ikan khusus untuk nelayan dengan harga lebih murah dari produk pelumas lainnya. Ketua Umum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Mayjen TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengatakan, bahan bakar minyak dan pelumas sering menjadi kendala utama bagi para nelayan dalam mengoperasikan kapalnya untuk menangkap ikan di laut. "Harga bahan bakar minyak bersubsidi sangat tergantung kebijakan pemerintah selaku pengambil kebijakan, sementara pelumas sama sekali tidak ada monopoli dalam pemasaran, sehingga ini yang bisa kami upayakan untuk bantu nelayan," katanya saat peresmian distributor pelumas khusus nelayan merek "NO1L" produksi PT Faputra untuk wilayah Jatim. Yussuf Solichien mengatakan, pihaknya sebelumnya menjajaki kerja sama dengan sejumlah produsen pelumas swasta dalam negeri untuk penyediaan produk bagi nelayan, tetapi hanya PT Faputra yang menyanggupi persyaratan dari DPP HNSI. Selain produk pelumas berkualitas dan harga yang lebih murah, DPP HNSI juga mensyaratkan royalti sebesar 2,5 persen dari total penjualan pelumas kepada nelayan. "Hasil dari royalti akan dikembalikan untuk kesejahteraan nelayan dan operasional organisasi. Yang paling penting, harga pelumas harus lebih murah sehingga bisa membantu nelayan menekan biaya operasional," ujarnya. Direktur Utama PT Faputra, Satrio Jati, mengatakan, sejak diluncurkan pada akhir Juli 2011, pihaknya sudah menggandeng enam distributor untuk pemasaran produk di wilayah Sumatera, Sulawesi dan Jawa. "Setiap distributor rata-rata mampu memasarkan sekitar 20.000 liter pelumas kepada nelayan per bulan. Target kami di setiap provinsi minimal ada satu distributor," katanya. Untuk memperlancar proses distribusi, lanjut Satrio, setiap distributor yang telah ditunjuk akan menjalin kerja sama dengan DPD maupun DPC HNSI di berbagai daerah. Selain untuk kapal nelayan, produk pelumas NO1L juga bisa digunakan untuk mesin-mesin industri, kapal niaga, kapal perang, pertambangan, dan aplikasi mesin lainnya, karena spesifikasinya sudah sesuai standar internasional API dan SAE. Satrio Jati menargetkan mampu merebut sekitar 22,32 persen pangsa pasar pelumas pada 2012, dari lebih kurang 67,39 juta liter kebutuhan pelumas nasional untuk segmen perkapalan, kereta api dan pembangkit listrik. "Untuk wilayah Jatim yang memiliki potensi besar di sektor perkapalan, khususnya kapal nelayan, kami harapkan bisa memberikan kontribusi 10-15 persen dari total target tahun ini," ujar Satrio Jati. Menurut data DPD HNSI Jatim, saat ini terdapat lebih dari 41.000 kapal nelayan yang beroperasi di wilayah Jatim, mulai dari kapal berbobot 0-5 gross ton (GT) hingga di atas 30 GT. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012