Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengevaluasi kepatuhan pedagang saat acara hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) yang digelar setiap Minggu pagi dan bakal menertibkan pedagang yang berjualan di area steril HBKB.
HBKB digelar setiap Minggu pagi di seputaran titik nol dan taman alun-alun setempat.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tulungagung, Slamet Sunarto di Tulungagung, Senin, mengatakan evaluasi dilakukan setelah kegiatan HBKB terakhir pada Minggu, 3/11) banyak pedagang/pelapak yang berjualan di area steril.
"Ke depan kami tertibkan lagi pedagang yang berjualan di area steril," kata Sunarto.
Padahal, lanjut dia, sebelumnya Dinkop UMKM Tulungagung telah menentukan klaster tata ruang kegiatan CFD.
Terutama berkaitan dengan lokasi berjualan bagi pelaku UMKM, di mana pedagang/pelaku usaha hanya diizinkan melapak di sepanjang Jalan A. Yani Timur hingga depan Kantor Pemkab Tulungagung, serta A. Yani Barat sampai perempatan Sate Kuwat.
Sedang area alun-alun, titik 0 kilometer, perempatan alta hingga alun-alun, dan sepanjang Jalan R.A Kartini.
Namun pada Minggu (3/11) ada beberapa pelaku UMKM yang berjualan di depan Masjid Al Munawar di sekitar Alun-alun Tulungagung.
"Jika ingin berjualan bisa mendaftar untuk mendapat jatah tempat berjualan saat HBKB," jelasnya.
Meski demikian dirinya mengakui pelaku UMKM harus antre untuk mendapat tempat berjualan. Sebab lokasi berjualan terbatas. Saat ini ada sekitar 600 pelaku UMKM yang terdaftar.
Selain pelaku UMKM yang berjualan di area steril, juga ditemukan kendaraan bermotor yang masuk ke lokasi CFD.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub untuk penertiban kendaraan bermotor tersebut.
"Kami akan menggandeng Dishub untuk penertiban kendaraan bermotor yang masuk area CFD," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
HBKB digelar setiap Minggu pagi di seputaran titik nol dan taman alun-alun setempat.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tulungagung, Slamet Sunarto di Tulungagung, Senin, mengatakan evaluasi dilakukan setelah kegiatan HBKB terakhir pada Minggu, 3/11) banyak pedagang/pelapak yang berjualan di area steril.
"Ke depan kami tertibkan lagi pedagang yang berjualan di area steril," kata Sunarto.
Padahal, lanjut dia, sebelumnya Dinkop UMKM Tulungagung telah menentukan klaster tata ruang kegiatan CFD.
Terutama berkaitan dengan lokasi berjualan bagi pelaku UMKM, di mana pedagang/pelaku usaha hanya diizinkan melapak di sepanjang Jalan A. Yani Timur hingga depan Kantor Pemkab Tulungagung, serta A. Yani Barat sampai perempatan Sate Kuwat.
Sedang area alun-alun, titik 0 kilometer, perempatan alta hingga alun-alun, dan sepanjang Jalan R.A Kartini.
Namun pada Minggu (3/11) ada beberapa pelaku UMKM yang berjualan di depan Masjid Al Munawar di sekitar Alun-alun Tulungagung.
"Jika ingin berjualan bisa mendaftar untuk mendapat jatah tempat berjualan saat HBKB," jelasnya.
Meski demikian dirinya mengakui pelaku UMKM harus antre untuk mendapat tempat berjualan. Sebab lokasi berjualan terbatas. Saat ini ada sekitar 600 pelaku UMKM yang terdaftar.
Selain pelaku UMKM yang berjualan di area steril, juga ditemukan kendaraan bermotor yang masuk ke lokasi CFD.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub untuk penertiban kendaraan bermotor tersebut.
"Kami akan menggandeng Dishub untuk penertiban kendaraan bermotor yang masuk area CFD," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024