Anggota Satuan Air dan Udara (Satpolairud) Kepolisian Resor Situbondo, Jawa Timur, melakukan respons cepat dengan mengevakuasi perahu nelayan yang karam akibat dihantam gelombang tinggi di perairan kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, Jumat.
Kasat Polairud Kepolisian Resor Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa mengemukakan peristiwa perahu nelayan dihantam gelombang tinggi itu diketahui ketika ia bersama anggotanya melakukan patroli rutin di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
"Saat kami patroli dan melintas di lokasi kejadian terjadi gelombang tinggi dan angin kencang serta air laut mulai pasang, pada saat itu ditemukan perahu nelayan karam karena perahu kemasukan air laut," katanya.
Dalam kejadian itu, kata dia, tidak ada korban jiwa karena saat itu perahu nelayan ditambatkan di bibir pantai.
Perahu nelayan yang ditambatkan itu, katanya, semula terombang-ambing dan karam setelah dihantam gelombang, dan berhasil dievakuasi ke tepi pantai.
Sukarmadiyasa mengatakan tentang rilis Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda tentang kewaspadaan cuaca ekstrem di Jawa Timur pada 31 Oktober sampai dengan 6 November 2024.
"Kami dari Satpolairud Polres Situbondo terus melaksanakan patroli ke pesisir pantai di wilayah Situbondo," katanya.
Satpolairud juga terus sosialisasi dan mengedukasi masyarakat pesisir untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrem dan mengingatkan para nelayan untuk menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja atau berlayar mencari ikan.
"Kami sampaikan informasi prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG agar masyarakat pesisir khususnya para nelayan bisa lebih berhati-hati," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kasat Polairud Kepolisian Resor Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa mengemukakan peristiwa perahu nelayan dihantam gelombang tinggi itu diketahui ketika ia bersama anggotanya melakukan patroli rutin di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
"Saat kami patroli dan melintas di lokasi kejadian terjadi gelombang tinggi dan angin kencang serta air laut mulai pasang, pada saat itu ditemukan perahu nelayan karam karena perahu kemasukan air laut," katanya.
Dalam kejadian itu, kata dia, tidak ada korban jiwa karena saat itu perahu nelayan ditambatkan di bibir pantai.
Perahu nelayan yang ditambatkan itu, katanya, semula terombang-ambing dan karam setelah dihantam gelombang, dan berhasil dievakuasi ke tepi pantai.
Sukarmadiyasa mengatakan tentang rilis Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda tentang kewaspadaan cuaca ekstrem di Jawa Timur pada 31 Oktober sampai dengan 6 November 2024.
"Kami dari Satpolairud Polres Situbondo terus melaksanakan patroli ke pesisir pantai di wilayah Situbondo," katanya.
Satpolairud juga terus sosialisasi dan mengedukasi masyarakat pesisir untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrem dan mengingatkan para nelayan untuk menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja atau berlayar mencari ikan.
"Kami sampaikan informasi prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG agar masyarakat pesisir khususnya para nelayan bisa lebih berhati-hati," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024