Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak terus bekerja keras menggalang dukungan meskipun hasil survei beberapa lembaga menyatakan persentase elektabilitas pasangan itu di atas 50 persen.
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Kota Malang, Selasa mengatakan hasil survei memang menjadi potret tingkat keterpilihan pada gelaran kontestasi politik, namun hal itu juga harus disikapi dengan keaktifan turun menyapa masyarakat.
"Kami terus menjaga kebersamaan dengan basis yang sudah secara statistik dan survei menjaga kecondongan kepada Khofifah-Emil, tetapi tentu kami tidak boleh terlena," kata Emil.
Dia juga menyebut hasil survei, baik itu terkait elektabilitas, popularitas, maupun kepuasan publik terhadap kinerja kepala daerah merupakan bentuk apresiasi.
"Namun sebagaimana kata Bu Khofifah, harus tetap waspada dan kerja keras lahir batin dengan terus berkeliling meminta restu masyarakat," ujarnya.
Tingginya elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu tergambar di hasil survei Indikator Politik yang dilakukan pada 9-14 September 2024, dengan persentase tingkat keterpilihan Khofifah-Emil mencapai 61,2 persen.
Sedangkan dua kompetitornya, yakni Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta 26 persen, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,2 persen, dan 10,2 persen responden belum menjawab.
Kemudian, berdasarkan survei dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pada periode 1-9 Oktober 2024 menempatkan Khofifah-Emil di peringkat pertama dalam elektabilitas dengan 63,4 persen, disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta 27,1 persen, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,8 persen.
Pada survei tersebut masih ada 6,7 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Ditanya selisih persentase elektabilitas yang terpaut jauh, Emil menyatakan masyarakat memiliki pandangan masing-masing mengenai calon yang didukung dan akan dipilih pada tahapan pemungutan suara di 27 November 2024.
"Semua kompetitor punya track record dan niat baik. Kalau kami ingin melanjutkan apa sudah dijalankan lima tahun terakhir bersama dengan seluruh elemen masyarakat," kata dia.
Pilkada Jawa Timur 2024 diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak nomor urut 2, dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta nomor urut 3.
Berdasarkan jadwal, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Kota Malang, Selasa mengatakan hasil survei memang menjadi potret tingkat keterpilihan pada gelaran kontestasi politik, namun hal itu juga harus disikapi dengan keaktifan turun menyapa masyarakat.
"Kami terus menjaga kebersamaan dengan basis yang sudah secara statistik dan survei menjaga kecondongan kepada Khofifah-Emil, tetapi tentu kami tidak boleh terlena," kata Emil.
Dia juga menyebut hasil survei, baik itu terkait elektabilitas, popularitas, maupun kepuasan publik terhadap kinerja kepala daerah merupakan bentuk apresiasi.
"Namun sebagaimana kata Bu Khofifah, harus tetap waspada dan kerja keras lahir batin dengan terus berkeliling meminta restu masyarakat," ujarnya.
Tingginya elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu tergambar di hasil survei Indikator Politik yang dilakukan pada 9-14 September 2024, dengan persentase tingkat keterpilihan Khofifah-Emil mencapai 61,2 persen.
Sedangkan dua kompetitornya, yakni Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta 26 persen, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,2 persen, dan 10,2 persen responden belum menjawab.
Kemudian, berdasarkan survei dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pada periode 1-9 Oktober 2024 menempatkan Khofifah-Emil di peringkat pertama dalam elektabilitas dengan 63,4 persen, disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta 27,1 persen, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,8 persen.
Pada survei tersebut masih ada 6,7 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Ditanya selisih persentase elektabilitas yang terpaut jauh, Emil menyatakan masyarakat memiliki pandangan masing-masing mengenai calon yang didukung dan akan dipilih pada tahapan pemungutan suara di 27 November 2024.
"Semua kompetitor punya track record dan niat baik. Kalau kami ingin melanjutkan apa sudah dijalankan lima tahun terakhir bersama dengan seluruh elemen masyarakat," kata dia.
Pilkada Jawa Timur 2024 diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak nomor urut 2, dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta nomor urut 3.
Berdasarkan jadwal, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024