Direktur Kadin Institute Jawa Timur Nurul Indah Susanti menyampaikan apresiasi tinggi atas upaya Pemerintah Provinsi Jatim dalam mendorong pendidikan vokasional di era kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak. 

Nurul dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin menyatakan bahwa Jawa Timur menjadi provinsi pertama di Indonesia yang berhasil merealisasikan pendidikan vokasi secara komprehensif. Hal ini menjadikan Jatim sebagai percontohan dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, dan berdaya saing di tingkat nasional.

"Jawa Timur di era kepemimpinan Khofifah dan Emil menjadi yang pertama di Indonesia untuk merealisasikan vokasional. Dan ini luar biasa sekali, komitmen pemerintah Jawa Timur dalam mendukung pendidikan vokasional, semoga ke depan bisa dilanjutkan,” kata Nurul Indah Susanti.

Dirinya menegaskan bahwa di Era kepemimpinan Khofifah dan Emil, Pemprov Jatim menjadi yang pertama kali dalam membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV).

"Ini penting sekali, bahwa Pemprov Jatim dibawah tangan dingin Khofifah dan Emil berhasil membentuk TKDV, dan ini menjadi provinsi pertama di Indonesia," katanya.

Nurul menambahkan pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasional telah menjadi salah satu prioritas utama pembangunan nasional, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. 

Regulasi ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Strategi Nasional Vokasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator PMK No. 6 Tahun 2022.

Sebagai bagian dari implementasi kebijakan ini, Kadin Jawa Timur melalui Kadin Institute Jatim berperan aktif dalam revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di Jawa Timur. 

Dengan adanya lembaga ini, Kadin Jatim bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi tinggi dan siap bersaing di pasar kerja nasional maupun internasional.

"Sebagaimana telah kita ketahui bersama, pengembangan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi untuk pengembangan SDM yang unggul, kompeten, dan berdaya saing menjadi salah satu prioritas pembangunan,” ujar Nurul. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa pendidikan vokasi selalu menjadi fokus utama dalam kebijakan pembangunan Jawa Timur selama masa kepemimpinannya bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa. 

Menurutnya, penerapan pendidikan vokasional yang komprehensif bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja, tetapi juga sebagai upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah di tingkat nasional dan internasional.

"Sejak awal, kami percaya bahwa pendidikan vokasi adalah kunci pengembangan SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan industri. Pengakuan ini adalah bukti nyata bahwa strategi kami telah berjalan sesuai harapan dan harus dilanjutkan demi kemajuan Jawa Timur,” ujar Emil Dardak.

Emil juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan institusi pendidikan dalam menyukseskan program vokasi di Jawa Timur. 

Ia berharap keberlanjutan komitmen ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk memprioritaskan pendidikan vokasional sebagai pilar utama pembangunan SDM.

"Komitmen ini harus terus diperkuat agar manfaat pendidikan vokasional dapat dirasakan secara merata di seluruh Jawa Timur dan bahkan menjadi contoh nasional,” ucapnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024