Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meneliti lantai milik Isnani (49), warga Dusun/Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, kabupaten setempat, karena mengeluarkan sumber panas yang diduga dari bumi.
"Kami belum memastikan sumber panas itu. Kami sudah koordinasi dengan tim dari provinsi, dan akan memeriksanya," kata Kepala Dinas Pengairan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Kediri, Edi Yuwono di Kediri, Kamis.
Lantai rumah milik Isnaini mengeluarkan energi panas bumi. Hal itu diketahuinya sudah sejak dua bulan lalu, namun selama satu pekan terakhir sumber panas yang dikeluarkan itu lebih daripada sebelumnya.
"Awalnya panas biasa saja, namun karena panasnya lebih dari biasa, saya lapor ke perangkat," katanya saat dikonfirmasi.
Ia juga mengaku tidak mengetahui dengan pasti sumber panas tersebut. Beberapa tetangganya juga tidak mengalami hal yang sama. Panas itu hanya terjadi di rumahnya.
Sumber panas di lantai rumah milik Isnaini itu juga tidak terlalu luas, hanya sekitar 0,5 meter saja. Pemilik rumah juga menandai lantai yang panas itu menggunakan kapur tulis.
Sejumlah warga dan anak-anak ramai memadati rumah milik Isnaini tersebut. Mereka ingin membuktikan adanya energi panas bumi di lantai itu. Bahkan, mereka juga membawa panci kecil yang diisi air. Hasilnya, air di panci itu memang hangat. Ketika lantai itu diberi percikan air pun, aliran listrik juga muncul di tempat itu.
Dimas, salah seorang anak yang ditemui di lokasi mengaku sudah mencoba meletakkan tangannya di lantai tersebut, dan memang terasa panas. Bahkan, sesekali ia seperti tersengat aliran listrik dan harus menarik tangannya dari lokasi tersebut.
"Rasanya panas, seperti terkena setrum," katanya singkat.
Sejumlah petugas PLN Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Kediri, juga datang ke lokasi untuk memastikan sumber energi itu. Mereka memeriksa tiang listrik serta kabel yang kemungkinan terkelupas, hingga bisa mengantarkan energi panas, namun nihil.
Sementara itu, sejumlah petugas dari Polsek Puncu, Kabupaten Kediri yang juga mendapat laporan tersebut langsung datang ke lokasi. Namun, mereka tidak memasang garis polisi, hanya meminta agar warga menjauh dari lantai itu, mengantisipasi adanya korban yang terluka.
"Kami tunggu besok untuk kepastian penyebab energi panas itu," kata Kapolsek Puncu, AKP Sukarman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012