Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, penataan kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi lokal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Dipastikan akan membawa dampak positif tidak hanya bagi kenyamanan umat Hindu yang beribadah, tetapi juga bagi pengembangan sektor wisata dan ekonomi," katanya dalam keterangan tertulis di Lumajang, Jumat.
Menurut dia peningkatan infrastruktur, termasuk penyediaan homestay yang representatif, pelebaran jalan, dan penataan fasilitas parkir menjadi kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan religi ke kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung.
"Penataan kawasan itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan potensi pariwisata Lumajang," tuturnya.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, kami berharap kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata religi yang menarik, memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal," jelasnya.
Yuyun juga menjelaskan bahwa penataan kawasan tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup pengembangan kapasitas masyarakat melalui pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Oleh karena itu, lanjut dia, pelatihan tersebut diharapkan dapat memperkuat kontribusi ekonomi lokal dan mempersiapkan masyarakat untuk menyambut peningkatan jumlah wisatawan.
"Kami berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mereka dapat memanfaatkan peluang yang muncul dari peningkatan pariwisata di daerah ini," katanya.
Dengan adanya langkah-langkah tersebut, Pura Mandhara Giri Semeru Agung diharapkan dapat berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
"Sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan kawasan itu diharapkan akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Lumajang," katanya.
Ia menjelaskan, keberadaan Pura Mandhara Giri Semeru Agung di Kecamatan Senduro bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol moderasi beragama dan keharmonisan sosial di Kabupaten Lumajang.
Dalam konteks masyarakat yang mayoritas muslim, lanjutnya, pura itu menunjukkan bagaimana perbedaan dapat hidup berdampingan dengan harmonis.
Menurutnya penataan kawasan pura merupakan langkah konkret untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat Lumajang dalam mendukung toleransi beragama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Dipastikan akan membawa dampak positif tidak hanya bagi kenyamanan umat Hindu yang beribadah, tetapi juga bagi pengembangan sektor wisata dan ekonomi," katanya dalam keterangan tertulis di Lumajang, Jumat.
Menurut dia peningkatan infrastruktur, termasuk penyediaan homestay yang representatif, pelebaran jalan, dan penataan fasilitas parkir menjadi kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan religi ke kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung.
"Penataan kawasan itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan potensi pariwisata Lumajang," tuturnya.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, kami berharap kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata religi yang menarik, memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal," jelasnya.
Yuyun juga menjelaskan bahwa penataan kawasan tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup pengembangan kapasitas masyarakat melalui pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Oleh karena itu, lanjut dia, pelatihan tersebut diharapkan dapat memperkuat kontribusi ekonomi lokal dan mempersiapkan masyarakat untuk menyambut peningkatan jumlah wisatawan.
"Kami berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mereka dapat memanfaatkan peluang yang muncul dari peningkatan pariwisata di daerah ini," katanya.
Dengan adanya langkah-langkah tersebut, Pura Mandhara Giri Semeru Agung diharapkan dapat berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
"Sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan kawasan itu diharapkan akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Lumajang," katanya.
Ia menjelaskan, keberadaan Pura Mandhara Giri Semeru Agung di Kecamatan Senduro bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol moderasi beragama dan keharmonisan sosial di Kabupaten Lumajang.
Dalam konteks masyarakat yang mayoritas muslim, lanjutnya, pura itu menunjukkan bagaimana perbedaan dapat hidup berdampingan dengan harmonis.
Menurutnya penataan kawasan pura merupakan langkah konkret untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat Lumajang dalam mendukung toleransi beragama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024