Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi menyarankan agar panitia penyelenggara debat pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah melakukan pembatasan jumlah pendukung demi meminimalkan potensi kegaduhan, gesekan antar pendukung, sekaligus mencegah gangguan kamtibmas lain berkaitan gelaran pilkada.

"Kami mengimbau dalam parameter tertentu, pendukung dilarang masuk, dibatasi jumlah pendukung yang masuk ke dalam lokasi debat, dan debat ditayangkan secara langsung," kata Taat saat berbincang dengan awak media di Tulungagung, Selasa.

Saran dan masukan itu, kata Taat, telah dia koordinasikan dengan pihak KPU bersama Bawaslu, saat rakor pengamanan debat pilkada di pendopo Kabupaten Tulungagung.

Dalam koordinasi itu, ia mengusulkan adanya pembatasan jumlah pendukung yang diizinkan masuk ke lokasi debat.

Pilkada Tulungagung rencananya akan diikuti oleh empat pasangan calon.

Saat debat, pasti akan diiringi oleh ratusan pendukung dari masing-masing pasangan calon.

Empat pendukung pasangan calon akan bertemu di dalam satu lokasi, yang tentunya berpotensi menimbulkan kerawanan berupa gesekan antarpendukung.

Namun, Kapolres yakin debat nanti akan berjalan kondusif tanpa adanya gesekan antarpendukung.

"Sejauh ini masih kondusif, dan untuk jumlah personil, kami masih dalam tahap penyusunan," jelasnya.

Ia memastikan bahwa lebih dari 150 personil akan dilibatkan, dengan pembagian di beberapa perimeter, seperti pengamanan tempat serta akses menuju dan kembali dari acara debat.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024