Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyerukan agar pertempuran di Gaza dan Lebanon segera diakhiri, dan mendesak upaya yang lebih kuat untuk mencapai gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza.

Ia menegaskan kembali bahwa "pembentukan negara Palestina yang merdeka sangat penting untuk meredakan ketegangan regional serta memajukan perdamaian dan keamanan yang nyata dan berkelanjutan."

Pernyataan itu disampaikan Al-Sisi dalam sebuah pertemuan dengan delegasi bipartisan dari DPR AS, yang dipimpin oleh Anggota Kongres Tom Cole, kata Kantor Kepresidenan Mesir pada Sabtu (19/10).

Dalam pidatonya di depan delegasi AS, dia menegaskan pentingnya memulihkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah sambil mencegah agar konflik saat ini tidak semakin meluas.

Mesir, bersama dengan Qatar dan AS, selama berbulan-bulan terlibat dalam negosiasi tidak langsung antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas.

Sejauh ini, belum ada kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi tersebut karena Israel menolak mengakhiri serangan militer, menarik pasukannya dari Gaza, dan mengizinkan kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara.

Sementara perang lintas batas antara pasukan Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon terus berlanjut sejak serangan genosida Israel di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, Israel meningkatkan serangannya di Lebanon akhir bulan lalu dan menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan banyak komandan lainnya.

Serangan Israel telah merenggut lebih dari 1.500 nyawa di Lebanon dan menyebabkan 1,3 juta orang mengungsi.

Israel juga menewaskan lebih dari 42.500 korban di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober tahun lalu.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Yashinta Difa

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024