Cagub Jawa Timur Tri Rismaharini hadir dalam kampanye terbuka calon wali kota dan wakil wali kota Madiun nomor urut 1 pasangan Inda Raya dan Aldi Prastianto yang digelar di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Minggu.
Mantan Menteri Sosial tersebut ikut memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon (paslon) yang memiliki slogan "Dadi Juara" itu.
Dalam orasinya, Risma menegaskan komitmennya tentang pemberdayaan para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di Jawa Timur, termasuk yang ada di Kota Madiun. Hal itu, sejalan dengan program ekonomi yang diusung oleh paslon Inda-Aldi, khususnya terkait penataan UMKM serta PKL.
"Saya dan Bu Inda berkomitmen untuk membantu meningkatkan kelas pelaku UMKM di Madiun. Kami akan fokus pada penataan lokasi usaha bagi PKL, agar mereka bisa berjualan di tempat yang lebih strategis tanpa mengganggu ketertiban umum," ujar Risma.
Menurutnya, langkah utama yang harus dilakukan adalah mengangkat kelas UMKM agar bisa bersaing dan meningkatkan pendapatan, serta kesejahteraan keluarga masing-masing.
"Saat ini, kita punya program untuk mengangkat UMKM yang jumlahnya lebih dari 4 juta di Jawa Timur. Harapannya, usaha-usaha kecil ini bisa naik kelas, sehingga pendapatan mereka meningkat," katanya.
Ia menilai, jika PKL bagian dari UMKM tersebut bisa ditata dengan baik, maka ekonomi daerah akan ikut terdorong maju.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya penataan PKL di kawasan "car free day", yang menurutnya bukan hanya sebagai tempat olahraga dan hiburan, tetapi juga bisa menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Madiun.
Sementara, paslon Inda Raya dan Aldi Prastianto mengatakan, pihaknya memiliki program bantuan permodalan tanpa jaminan dan subsidi bunga khusus untuk mengembangkan pelaku usaha kecil dan mikro di Kota Madiun.
"Kami ingin para pedagang di Madiun bisa berjualan tanpa harus khawatir akan digusur atau mengalami masalah lainnya. Kami juga menyediakan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas," kata Inda Raya, mantan Wakil Wali Kota Madiun itu.
Inda Raya juga menjelaskan, program pelatihan UMKM tersebut mencakup berbagai hal. Mulai dari pengembangan produk, teknik pemasaran di era digital, hingga penggunaan teknologi digital untuk mempromosikan barang dagangan secara daring.
"Diharapkan pedagang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bisa berkembang menjadi pelaku usaha yang lebih mandiri dan inovatif," katanya.
Melalui program tersebut Inda-Aldi berharap dapat memberikan solusi nyata atas masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro dan kecil serta PKL di Madiun.
Pilkada Serentak 2024 di Kota Madiun diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi Juara) yang diusung PDI Perjuangan. Pasangan nomor urut 2 Maidi-Bagus Panuntun (Madiun) yang diusung koalisi enam partai politik, yaitu Partai NasDem, PKS, PKB, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PSI. Untuk nomor urut 3 ada pasangan Bonie Laksmana-Bagus Rizki (Bonus) yang diusung Partai Golkar dan Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Mantan Menteri Sosial tersebut ikut memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon (paslon) yang memiliki slogan "Dadi Juara" itu.
Dalam orasinya, Risma menegaskan komitmennya tentang pemberdayaan para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di Jawa Timur, termasuk yang ada di Kota Madiun. Hal itu, sejalan dengan program ekonomi yang diusung oleh paslon Inda-Aldi, khususnya terkait penataan UMKM serta PKL.
"Saya dan Bu Inda berkomitmen untuk membantu meningkatkan kelas pelaku UMKM di Madiun. Kami akan fokus pada penataan lokasi usaha bagi PKL, agar mereka bisa berjualan di tempat yang lebih strategis tanpa mengganggu ketertiban umum," ujar Risma.
Menurutnya, langkah utama yang harus dilakukan adalah mengangkat kelas UMKM agar bisa bersaing dan meningkatkan pendapatan, serta kesejahteraan keluarga masing-masing.
"Saat ini, kita punya program untuk mengangkat UMKM yang jumlahnya lebih dari 4 juta di Jawa Timur. Harapannya, usaha-usaha kecil ini bisa naik kelas, sehingga pendapatan mereka meningkat," katanya.
Ia menilai, jika PKL bagian dari UMKM tersebut bisa ditata dengan baik, maka ekonomi daerah akan ikut terdorong maju.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya penataan PKL di kawasan "car free day", yang menurutnya bukan hanya sebagai tempat olahraga dan hiburan, tetapi juga bisa menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Madiun.
Sementara, paslon Inda Raya dan Aldi Prastianto mengatakan, pihaknya memiliki program bantuan permodalan tanpa jaminan dan subsidi bunga khusus untuk mengembangkan pelaku usaha kecil dan mikro di Kota Madiun.
"Kami ingin para pedagang di Madiun bisa berjualan tanpa harus khawatir akan digusur atau mengalami masalah lainnya. Kami juga menyediakan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas," kata Inda Raya, mantan Wakil Wali Kota Madiun itu.
Inda Raya juga menjelaskan, program pelatihan UMKM tersebut mencakup berbagai hal. Mulai dari pengembangan produk, teknik pemasaran di era digital, hingga penggunaan teknologi digital untuk mempromosikan barang dagangan secara daring.
"Diharapkan pedagang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bisa berkembang menjadi pelaku usaha yang lebih mandiri dan inovatif," katanya.
Melalui program tersebut Inda-Aldi berharap dapat memberikan solusi nyata atas masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro dan kecil serta PKL di Madiun.
Pilkada Serentak 2024 di Kota Madiun diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi Juara) yang diusung PDI Perjuangan. Pasangan nomor urut 2 Maidi-Bagus Panuntun (Madiun) yang diusung koalisi enam partai politik, yaitu Partai NasDem, PKS, PKB, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PSI. Untuk nomor urut 3 ada pasangan Bonie Laksmana-Bagus Rizki (Bonus) yang diusung Partai Golkar dan Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024