Penjabat Bupati Lumajang, Jawa Timur, Indah Wahyuni menyebutkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Food and Agriculture Organization (FAO) mendukung buah pisang mas kirana yang dikembangkan di kabupaten itu bisa menembus masuk ke pasar global.
"Lumajang mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan pisang mas kirana tembus pasar global," kata ndah Wahyuni di Lumajang, Kamis.
Pihak Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bersama FAO bertemu Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang untuk memberi dukungan komoditas hortikultura pisang mas kirana tersebut masuk pasar internasional.
"Itu kabar baik kehadiran Kementan dan FAO, sehingga paling tidak kami dibantu, ada tempat berkeluh kesah, sehingga menjadi titik awal menggelorakan pisang mas kirana di Jawa Timur, nasional dan bahkan pasar internasional," tuturnya.
Ketua Kelompok Pascapanen dan Pengolahan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementan Ofi Nidausoleha mengatakan pisang mas kirana merupakan komoditas unggulan dari Kabupaten Lumajang dan pisang itu menjadi salah satu produk yang menjadi primadona di pasar domestik maupun prospektif dilirik pasar global.
Pisang tersebut memiliki karakteristik ukuran, rasa dan warna kulit yang kuning cerah sehingga diminati pasar domestik maupun pasar global, bahkan karena karakternya yang khas, pisang itu baru bisa dikembangkan di tiga kecamatan di lereng Gunung Semeru yakni di Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit.
"Pisang Mas Kirana menjadi fokus dalam program One Country One Priority Product (OCOP) FAO. Pisang itu menjadi spesial agricultural product, produk yang memiliki keunggulan dan potensial," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah pusat harus menindaklanjuti bagaimana produktivitas dan ingin merevolusi atau modernisasi agar pisang mas kirana lebih bagus lagi, sehingga kegiatan itu bisa berkelanjutan.
Sementara itu, pihak National Programme Assistant FAO Theresa Amorita Siahaan menjelaskan bahwa kehadirannya bersama tim di Lumajang akan melakukan tiga kegiatan utama agar komoditas hortikultura pisang mas bisa tembus pasar global.
"Kami akan melakukan 'Good Agricultural Practices' (GAP) yaitu budidaya pertanian yang baik melalui fasilitasi lab kultur jaringan, kemudian Good Handling Practices (GHP) atau penanganan pasca panen yang baik, dan diversifikasi pasarnya karena target market kami saat ini adalah Singapura dan Tiongkok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Lumajang mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan pisang mas kirana tembus pasar global," kata ndah Wahyuni di Lumajang, Kamis.
Pihak Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bersama FAO bertemu Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang untuk memberi dukungan komoditas hortikultura pisang mas kirana tersebut masuk pasar internasional.
"Itu kabar baik kehadiran Kementan dan FAO, sehingga paling tidak kami dibantu, ada tempat berkeluh kesah, sehingga menjadi titik awal menggelorakan pisang mas kirana di Jawa Timur, nasional dan bahkan pasar internasional," tuturnya.
Ketua Kelompok Pascapanen dan Pengolahan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementan Ofi Nidausoleha mengatakan pisang mas kirana merupakan komoditas unggulan dari Kabupaten Lumajang dan pisang itu menjadi salah satu produk yang menjadi primadona di pasar domestik maupun prospektif dilirik pasar global.
Pisang tersebut memiliki karakteristik ukuran, rasa dan warna kulit yang kuning cerah sehingga diminati pasar domestik maupun pasar global, bahkan karena karakternya yang khas, pisang itu baru bisa dikembangkan di tiga kecamatan di lereng Gunung Semeru yakni di Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit.
"Pisang Mas Kirana menjadi fokus dalam program One Country One Priority Product (OCOP) FAO. Pisang itu menjadi spesial agricultural product, produk yang memiliki keunggulan dan potensial," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah pusat harus menindaklanjuti bagaimana produktivitas dan ingin merevolusi atau modernisasi agar pisang mas kirana lebih bagus lagi, sehingga kegiatan itu bisa berkelanjutan.
Sementara itu, pihak National Programme Assistant FAO Theresa Amorita Siahaan menjelaskan bahwa kehadirannya bersama tim di Lumajang akan melakukan tiga kegiatan utama agar komoditas hortikultura pisang mas bisa tembus pasar global.
"Kami akan melakukan 'Good Agricultural Practices' (GAP) yaitu budidaya pertanian yang baik melalui fasilitasi lab kultur jaringan, kemudian Good Handling Practices (GHP) atau penanganan pasca panen yang baik, dan diversifikasi pasarnya karena target market kami saat ini adalah Singapura dan Tiongkok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024