Sampang - Puluhan mahasiswa yang mengatas namakan diri Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi (Gempar) Sampang, Madura, Selasa, berunjuk rasa ke kantor Polres setempat, menuntut aparat penegak hukum itu mengusut kasus dugaan korupsi yang terjadi di Dinas Kesehatan. Unjuk rasa mahasiswa ini dilakukan dengan menggelar orasi. Massa bergerak menuju kantor Mapolres dari Jalan Djamaluddin yang berjarak sekitar 200 meter dari Mapolres Sampang. Selain menggelar orasi, para pengunjuk rasa ini juga membagi-bagikan brosur kepada para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di wilayah itu. "Kami minta aparat penegak hukum mengusut kasus dugaan korupsi yang terjadi di tubuh Dinas Kesehatan Sampang," teriak korlap aksi Abdurrahman dalam orasinya. Awalnya unjuk rasa yang dilakukan puluhan aktivis mahasiswa dan pemuda Sampang ini berlangsung dengan tertib. Akan tetapi, aksi mahasiswa menjadi memanas saat pengunjuk rasa hendak memasuki halaman kantor Mapolres Sampang. Para pengunjuk rasa memaksa bertemu langsung dengan Kapolres Sampang AKBP Solehan guna menyampaikan tuntutan mereka, akan tetapi dihalangi oleh sejumlah petugas polisi yang waktu itu mengamankan unjuk rasa mahasiswa. Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan petugas akhirnya tidak terhindari dan suasanya nampak semakin tegang. Ketegangan kian memanas setelah sejumlah mahasiswa berupaya membakar empat buah keranda mayat di halaman Mapolres Sampang, akan tetapi dibubarkan petugas. "Sekarang lebih baik kita pulang, karena polisi nampaknya tidak mau mengindahkan seruan kita. Padahal kita ingin bertemu langsung dengan Kapolres dan membawa keranda mayat ini untuk menunjukkan bahwa penegakan hukum di Sampang ini telah mati," kata Abdurrahman sambil berbalik pulang diikuti para pengunjuk rasa yang lain. Dugaan korupasi pada proyek pengadaan alat-alat kesehatan di tubuh Dinas Kesehatan Sampang ini pada APBD 2010 senilai Rp 644,3 juta. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012