Imam Besar Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi menyoroti pentingnya peran lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren di Indonesia yang berkontribusi kepada masyarakat.
"Beliau menyoroti peran penting lembaga pendidikan, seperti Darunnajah, dalam mengembangkan potensi santri. Di sana, santri diajarkan menyeimbangkan ilmu agama dan ilmu umum, sehingga mereka dapat berkontribusi positif dalam masyarakat," kata Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah KH Hadiyanto Arief, menyampaikan pesan dari Syekh Ahmad melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Arief menyampaikan kesan positif dari Syekh Ahmad atas pendidikan Islam di Indonesia, salah satunya kepada para alumni Pondok Pesantren Darunnajah, yang kini banyak di antara mereka telah menjadi mahasiswa dan alumni dari Universitas Islam Madinah dan Universitas Ummul Quro di Mekkah.
"Kami menantikan lebih banyak pelajar Indonesia, terutama dari Pondok Pesantren dan Universitas Darunnajah, yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi mereka di universitas bergengsi di Arab Saudi, termasuk Sekolah Tinggi Masjid Agung Mekkah dan Madinah," kata Arief menyampaikan pesan Syekh Ahmad.
Baca juga: Imam Besar Masjid Nabawi kunjungi Indonesia
Arief juga menyampaikan bahwa Syekh Ahmad menekankan Mekkah dan Madinah sebagai dua tempat suci yang istimewa, sehingga para ulama, terutama yang menuntut ilmu di kedua tempat tersebut memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan risalah ini kepada umat, menjaga kebenaran, dan mempersatukan umat, bukan memecah belah.
Ia juga mengungkapkan Syekh Ahmad menekankan sikap wasatiah, atau moderasi, di mana keseimbangan nafsu, ruh, kalbu, dan hati dalam diri manusia adalah kunci dalam mencapai kesempurnaan.
"Di akhir, beliau menegaskan pentingnya berpegang pada Al-Quran dan Sunah, serta menjaga persatuan di antara umat Islam," jelasnya.
Baca juga: Muhammadiyah sambut baik kunjungan Imam Besar Masjid Nabawi
Sementara, Arief mewakili lembaga pendidikan yang didirikan pada 1942 silam itu mengaku kehadiran para tamu negara tersebut dapat memberikan manfaat dalam berbagai bidang pengetahuan dan menjadi inspirasi bagi para santri.
Kunjungan ini, kata dia, juga berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat ikatan spiritual dan intelektual antara Pondok Pesantren Darunnajah dan ulama-ulama Arab Saudi.
"Merupakan suatu kehormatan besar bagi kita hari ini untuk menerima Imam dan Khatib Masjid Nabawi yang duduk bersama kami di Pesantren Darunnajah dan Universitas Darunnajah Jakarta. Kami memohon kepada Allah Ta'ala untuk memberkati kunjungan ini, dan santri kami sangat menantikan momen ini," tutur Hadiyanto Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Beliau menyoroti peran penting lembaga pendidikan, seperti Darunnajah, dalam mengembangkan potensi santri. Di sana, santri diajarkan menyeimbangkan ilmu agama dan ilmu umum, sehingga mereka dapat berkontribusi positif dalam masyarakat," kata Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah KH Hadiyanto Arief, menyampaikan pesan dari Syekh Ahmad melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Arief menyampaikan kesan positif dari Syekh Ahmad atas pendidikan Islam di Indonesia, salah satunya kepada para alumni Pondok Pesantren Darunnajah, yang kini banyak di antara mereka telah menjadi mahasiswa dan alumni dari Universitas Islam Madinah dan Universitas Ummul Quro di Mekkah.
"Kami menantikan lebih banyak pelajar Indonesia, terutama dari Pondok Pesantren dan Universitas Darunnajah, yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi mereka di universitas bergengsi di Arab Saudi, termasuk Sekolah Tinggi Masjid Agung Mekkah dan Madinah," kata Arief menyampaikan pesan Syekh Ahmad.
Baca juga: Imam Besar Masjid Nabawi kunjungi Indonesia
Arief juga menyampaikan bahwa Syekh Ahmad menekankan Mekkah dan Madinah sebagai dua tempat suci yang istimewa, sehingga para ulama, terutama yang menuntut ilmu di kedua tempat tersebut memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan risalah ini kepada umat, menjaga kebenaran, dan mempersatukan umat, bukan memecah belah.
Ia juga mengungkapkan Syekh Ahmad menekankan sikap wasatiah, atau moderasi, di mana keseimbangan nafsu, ruh, kalbu, dan hati dalam diri manusia adalah kunci dalam mencapai kesempurnaan.
"Di akhir, beliau menegaskan pentingnya berpegang pada Al-Quran dan Sunah, serta menjaga persatuan di antara umat Islam," jelasnya.
Baca juga: Muhammadiyah sambut baik kunjungan Imam Besar Masjid Nabawi
Sementara, Arief mewakili lembaga pendidikan yang didirikan pada 1942 silam itu mengaku kehadiran para tamu negara tersebut dapat memberikan manfaat dalam berbagai bidang pengetahuan dan menjadi inspirasi bagi para santri.
Kunjungan ini, kata dia, juga berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat ikatan spiritual dan intelektual antara Pondok Pesantren Darunnajah dan ulama-ulama Arab Saudi.
"Merupakan suatu kehormatan besar bagi kita hari ini untuk menerima Imam dan Khatib Masjid Nabawi yang duduk bersama kami di Pesantren Darunnajah dan Universitas Darunnajah Jakarta. Kami memohon kepada Allah Ta'ala untuk memberkati kunjungan ini, dan santri kami sangat menantikan momen ini," tutur Hadiyanto Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024