Kuala Lumpur (ANTARA/Xinhua-0ANA) - Sekitar 200 Muslim Malaysia berunjuk rasa dari satu masjid ke Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur meskipun gerimis setelah sholat Jumat, untuk memprotes pembakaran Al Quran di satu pangkalan NATO di Afghanistan. Para demonstran, yang adalah anggota partai politik Islam Malaysia Pan-Malaysia Islamic Party (PAS), meneriakkan "Ganyang Amerika Serikat" dan membawa spanduk yang bertuliskan "Sialan Anda, Tentara Amerika Serikat" dan "Hormatilah Al Quran kami." Mereka mengajukan nota protes ke perwakilan kedutaan dan mengadakan doa bersama di bawah gerimis. "Kami ingin pemerintah AS mengambil tindakan serius, permintaan maaf saja tidak cukup karena ini (penghinaan atas Al Quran) telah terjadi beberapa kali di masa lalu. Saya berharap suara kita akan didengar," kata Nasruddin Hassan Tantawi, pemimpin sayap pemuda PAS dan menambahkan bahwa kelompok itu akan mengumpulkan anggota secara nasional untuk demonstrasi massa di kemudian hari. "Mereka tidak hanya membunuh saudara-saudara Muslim kita, tetapi juga menghina agama kita. Ini tidak dapat ditoleransi," tegasnya. Protes di Malaysia yang mayoritas Muslim itu terjadi setelah penemuan lembar hangus Kitab Suci Al Quran di pusat pangkalan militer Amerika di pangkalan udara Bagram 50 kilometer sebelah utara Kabul, Afghanistan. Para pekerja Afghanistan menemukan lembar-lembar Kitab Suci Muslim itu di pangkalan itu pada saat mengumpulkan sampah. Presiden AS Barack Obama telah menyampaikan permintaan maafnya atas insiden "tidak disengaja" oleh pasukannya dan menjanjikan penyelidikan penuh atas insiden itu. Pemerintah Afghanistan mengatakan pihaknya ingin menyeret pihak yang bertanggungjawab di NATO atas pembakaran Al Quran itu ke pengadilan umum. Laporan pembakaran Al Quran memicu demonstrasi-demonstrasi kekerasan di Afghanistan selama empat hari terakhir yang telah menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih 50 lainnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012