Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menekankan bahwa menjaga stabilitas di kawasan merupakan salah satu hal yang dibutuhkan agar kapal besar ASEAN terus berlayar, terutama dalam menghadapi tantangan masa depan.

"Dalam dunia yang terus berubah cepat, tantangan masa depan menuntut ASEAN terus beradaptasi dan berkolaborasi lebih erat lagi. Kita butuh tiga hal agar kapal besar ASEAN terus berlayar. Pertama, dayung kebersamaan. Menjaga stabilitas kawasan krusial bagi masa depan ASEAN," kata Wapres Ma'ruf Amin pada Plenary Session KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu.

Wapres memaparkan bahwa dayung kebersamaan, layar inovasi, serta kompas keberlanjutan menjadi tiga hal yang dibutuhkan agar kapal ASEAN terus berlayar

Untuk menjaga kebersamaan, Wapres mengatakan pentingnya terus memastikan pengarusutamaan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai panduan strategis kerja sama di kawasan yang semakin mengokohkan sentralitas ASEAN.

Baca juga: Presiden tak hadiri KTT ASEAN karena urusan jelang akhir pemerintahan

Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf menyampaikan bahwa Indonesia mengapresiasi penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo Pasifik Ke-2 dan pembentukan jaringan bisnis ASEAN-Indo Pasifik sebagai wujud kerja sama konkret dalam kerangka AOIP.

Agar dayung kebersamaan ini lebih kuat, Wapres menyambut baik Deklarasi AOIP sebagai rujukan utama arsitektur kawasan yang inklusif dan berpusat pada ASEAN.

Selain stabilitas, Wapres juga menyoroti kemajuan teknologi dan digitalisasi seperti angin perubahan yang terus berembus cepat.

"Agar ASEAN mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, kita perlu terus mendorong inovasi dan integrasi ekonomi yang lebih mendalam," kata Wapres.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) menjadi layar inovasi ASEAN guna bersaing dalam era baru ekonomi global yang semakin terintegrasi dan berkelanjutan.

Indonesia pun menyambut baik keinginan Chili, Sri Lanka, dan Hong Kong untuk bergabung dalam RCEP.

Menurut Wapres, ASEAN harus terus memperkuat RCEP termasuk melalui penunjukan direktur eksekutif dan aktivasi unit RCEP di Sekretariat ASEAN.

Kemudian pada kompas keberlanjutan, Wapres Ma'ruf mengatakan ASEAN perlu adaptif dan responsif dalam menjawab tantangan masa kini dan mendatang, seperti perubahan iklim, ancaman ketahanan pangan dan kelangkaan air dunia.

Oleh karena itu, ASEAN harus terus berkomitmen pada pembangunan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi juga keberlanjutan. Visi Komunitas ASEAN 2045 adalah kompas keberlanjutan kita yang perlu terus dilengkapi dengan rencana strategis secara konkret.

Pada Keketuaan Laos tahun 2024, Indonesia telah menjadi promotor dibentuknya Gugus Tugas Ekonomi Biru ASEAN sebagai panduan berbagai kerja sama ekonomi biru di kawasan.

"Saya berharap rencana strategis implementasi visi 2045 dapat disepakati tahun depan di Malaysia," kata Wapres.

KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN ini mengusung tema Enhancing Connectivity and Resilience, yaitu upaya peningkatan konektivitas dan ketahanan yang menjadi sangat penting untuk memastikan upaya kolektif ASEAN dalam memperkuat Komunitas ASEAN guna memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan saat ini dan yang muncul secara efektif.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024