Laskar Joko Tingkir Persela Lamongan harus puas berbagi poin di laga kandang kedua saat menjamu Rans Nusantara dengan skor akhir 1-1 dalam lanjutan Liga 2 Group 3 yang digelar di Stadion Tuban Sport Center (TSC), Jawa Timur, Senin.
Persela sempat unggul terlebih dahulu melalui striker asing Ezechiel Ndouasel pada menit ke-42. Namun gol balasan striker Rans Nusantara Ismael Salim Dunga pada masa injury time menit ke-90+2 menggagalkan kemenangan tuan rumah yang sudah di depan mata.
Kesuksesan Rans Nusantara yang mampu mencuri satu poin dikandang Persela tersebut disyukuri oleh pelatih Edi Sudiarto.
Menurutnya, hasil imbang yang dicapai tersebut tak luput dari kerja keras seluruh pemainnya yang berjuang hingga menit akhir.
"Alhamdulillah, hasil imbang ini patut kita syukuri, semua berkat kerja keras para pemain. Kita kebobolan terlebih dahulu dan bisa membalas di menit akhir pertandingan. Inilah yang namanya sepak bola, semua bisa terjadi hingga menit akhir pertandingan," kata Edi saat konferensi persnya usai pertandingan.
Edi mengakui perubahan skema permainan timnya berhasil diaplikasikan dengan baik oleh para pemain.
"Kami mencoba mengubah skema permainan, dari biasanya 4-3 -3 berubah menjadi 3-5 -2 dan itu berhasil, kami dapat poin satu di laga ini," ungkapnya.
Kegagalan tuan rumah Persela untuk mempersembahkan kemenangan di laga kandang kedua membuat suasana ruang ganti memanas. Pelatih Persela Lamongan Zulkifli Syukur mengaku sempat marah kepada para pemainnya.
"Tentu hal yang normal jika saya sedikit marah kepada para pemain. Apalagi kami bermain di kandang, ini partai kedua home dan kami tidak bisa meraih poin maksimal. Akan menjadi evaluasi bersama, baik dari pelatih maupun pemain," akunya.
Ia menilai bahwa apa yang mereka tampilkan di luar kandang dengan bermain di kandang sangat jauh berbeda.
"Kami harus bicara dari hati ke hati. Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan mereka, apakah faktor teknis, atau mungkin non teknis yang menjadi permasalahan, itu yang akan kami bahas ke depan," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Persela sempat unggul terlebih dahulu melalui striker asing Ezechiel Ndouasel pada menit ke-42. Namun gol balasan striker Rans Nusantara Ismael Salim Dunga pada masa injury time menit ke-90+2 menggagalkan kemenangan tuan rumah yang sudah di depan mata.
Kesuksesan Rans Nusantara yang mampu mencuri satu poin dikandang Persela tersebut disyukuri oleh pelatih Edi Sudiarto.
Menurutnya, hasil imbang yang dicapai tersebut tak luput dari kerja keras seluruh pemainnya yang berjuang hingga menit akhir.
"Alhamdulillah, hasil imbang ini patut kita syukuri, semua berkat kerja keras para pemain. Kita kebobolan terlebih dahulu dan bisa membalas di menit akhir pertandingan. Inilah yang namanya sepak bola, semua bisa terjadi hingga menit akhir pertandingan," kata Edi saat konferensi persnya usai pertandingan.
Edi mengakui perubahan skema permainan timnya berhasil diaplikasikan dengan baik oleh para pemain.
"Kami mencoba mengubah skema permainan, dari biasanya 4-3 -3 berubah menjadi 3-5 -2 dan itu berhasil, kami dapat poin satu di laga ini," ungkapnya.
Kegagalan tuan rumah Persela untuk mempersembahkan kemenangan di laga kandang kedua membuat suasana ruang ganti memanas. Pelatih Persela Lamongan Zulkifli Syukur mengaku sempat marah kepada para pemainnya.
"Tentu hal yang normal jika saya sedikit marah kepada para pemain. Apalagi kami bermain di kandang, ini partai kedua home dan kami tidak bisa meraih poin maksimal. Akan menjadi evaluasi bersama, baik dari pelatih maupun pemain," akunya.
Ia menilai bahwa apa yang mereka tampilkan di luar kandang dengan bermain di kandang sangat jauh berbeda.
"Kami harus bicara dari hati ke hati. Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan mereka, apakah faktor teknis, atau mungkin non teknis yang menjadi permasalahan, itu yang akan kami bahas ke depan," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024