Kairo (ANTARA/Xinhua-0ANA) - Pemimpin Hamas di Gaza Ismail Haniya membantah bahwa gerakannya terlibat dalam kerusuhan di Mesir tahun lalu, seperti diklaim oleh mantan Menteri Dalam Negeri Mesir Habib Adly, kata media pemerintah Kamis. Pada hari terakhir sidang mantan Presiden Hosni Mubarak, Adly menyalahkan unsur-unsur dari Syiah Lebanon Hizbullah dan kelompok Islam Hamas karena mengirim penyusup untuk mematahkan garis protes damai, menciptakan kekacauan dan sabotase. Haniya membantah keras tuduhan Adly dengan mengatakan bahwa "Hamas tidak ikut campur dalam urusan internal Mesir, baik sebelum atau setelah revolusi," katar kantor berita resmi Mesir MENA. Dia juga membantah perselisihan di dalam gerakan Hamas, dan menambahkan bahwa pertemuannya dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas tercermin komitmen mereka untuk mencapai rekonsiliasi dan persatuan. Putusan untuk pengadilan Mubarak, Adly dan enam pembantu lainnya, yang dituduh membunuh 846 orang selama Januari 25 demonstrasi, telah ditetapkan untuk dibacakan 2 Juni.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012