Pemerintah Kabupaten Lamongan merespon dengan menerjunkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memantau dugaan penemuan goa oleh dua warga saat menggali sumur di Dusun Sidowayah, Desa Lawangan Agung, Kecamatan Sugio, Jawa Timur. 

Kepala Dinas Kominfo Lamongan Sugeng Widodo menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk menindaklanjuti penemuan goa tersebut.

"Dinas Lingkungan Hidup Lamongan mengirimkan tim untuk melihat dugaan goa yang baru ditemukan tersebut. Nantinya akan dilihat kondisi goa apakah nantinya bisa dimanfaatkan untuk wisata atau untuk hal lainnya," katanya di Lamongan, Senin.

Sebagaimana diketahui, dua warga Kabupaten Lamongan bernama Sudarsono dan Sutaji pada Selasa (24/9) menemukan dugaan adanya goa saat menggali tanah untuk mendapatkan sumber air bersih atau membuat sumur di halaman rumah milik warga dusun setempat bernama Supranoto.

Salah satu penggali sumur yaitu Sudarsono menuturkan bahwa ketika tepat di kedalaman enam meter ternyata terdapar beberapa lorong yang salah satunya dihinggapi ribuan kelelawar. 

"Saat melakukan penggalian awal berjalan dengan normal. Namun pada kedalaman enam meter atau setelah lima hari berselang yaitu pada Minggu (29/9) tanah ambles dan ditemukan goa beserta beberapa lorong dengan arah yang berbeda hingga banyak hewan kelelawar," kata Sudarsono.

Setelah mengetahui adanya dugaan goa, Sudarsono sempat merasa penasaran dan mencoba memasuki salah satu lorong goa tersebut. Kemudian, ia keluar dan memberitahukan temuannya kepada pemilik rumah yang memintanya untuk membuat sumur. 

Sementara itu, anak pemilik rumah Kristian Zudha Prastia bersama temannya yang mengetahui hal ini mencoba masuk ke dalam sumur untuk memastikan adanya dugaan goa di bawah rumahnya.

Zudha pun membenarkan bahwa tepat pada kedalaman 6 meter ada goa dan terdapat beberapa bagian atau beberapa arah yaitu ke utara, selatan, timur, dan barat. 

Ia juga sempat menyusuri salah satu arah bagian lorong sekitar 6 sampai 7 meter dengan posisi jongkok dan badan menyamping. Zudha turut mendokumentasikanya melalui handphone pribadi. 

"Lorongnya bercabang ke beberapa arah. Ada yang ke utara, selatan, timur dan barat. Untuk lorong menuju ke ke arah utara yang bisa dimasuki sekitar 6 atau 7 meter, kemudian arah ke selatan mungkin 5 meter dan lorong yang ke timur serta barat sempit," kata Zudha. 

Dia mengakui jika di belakang rumahnya juga terdapat hal serupa yakni lubang atau lorong yang sudah ditemukan sejak lama. 

Namun, ia belum mengetahui apakah lubang yang di depan halaman rumahnya tersebut tembus dengan yang di belakang rumahnya. 

"Saya belum tau tembus apa tidak karena saya tidak berani menelusuri sampai jauh pada lorong-lorong tersebut. Tapi yang paling penting sumber air sumurnya Alhamdulillah sudah keluar," ujar Zudha. 

Kini, pihaknya bersama keluarga mengambil sikap menutup sementara area atau sumur miliknya yang diduga terdapat goa demi keamanan dan keselamatan bersama. 

"Akan kami tutup dulu, demi keselamatan bersama karena banyak anak kecil di sini," katanya.

Pewarta: Alimun Khakim

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024