Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan ketersediaan beras di Indonesia hingga akhir 2024 dalam kondisi aman.

"Pasokan tidak ada masalah," kata Presiden usai meninjau gudang Perum Bulog di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, sebagaimana dikutip di Jakarta.

Dalam menghadapi musim hujan yang biasa terjadi di akhir tahun, Presiden kembali menegaskan bahwa pasokan beras tidak ada masalah.

Ia pun mencontohkan stok beras yang tersedia di gudang Bulog di Sumba Barat yang mencapai sekitar 1.000 ton.

"Tidak ada masalah pasokannya. Tadi, stok di sini saja berapa, Pak? kurang lebih hampir 1.000 ton, gede banget," ujar Presiden.

Selain itu, Presiden juga mengharapkan penyaluran bantuan beras 10 kilogram untuk keluarga penerima manfaat (KPM) dapat mengerem harga beras agar tidak naik sampai akhir tahun.

"Kalau ini (bantuan beras) kan memang sudah sesuai dengan rencana Agustus, kemudian Oktober, kemudian Desember dan kita harapkan itu juga bisa mengerem harga beras agar tidak bisa naik karena kita intervensi lewat bantuan pangan berupa beras," ucap Presiden.

Sebelumnya, Perum Bulog menjamin ketersediaan beras untuk program bantuan pangan yang ditujukan bagi KPM pada Oktober dan Desember 2024, meskipun kemarau panjang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir September.

Bulog juga memastikan ketersediaan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sudah dikemas dan siap didistribusikan.

Bulog memiliki stok beras 1,5 juta ton yang dinilai cukup untuk menunjang berbagai program pemerintah, seperti bantuan pangan, beras SPHP serta penjualan beras komersial.

Bantuan beras 10 kilogram per bulan, yang menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat telah disalurkan pada Januari-Juni 2024. Bantuan tersebut diperpanjang untuk Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024