Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengusulkan penambahan penyuluh pertanian ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia, sebagai upaya untuk mendukung program perluasan areal tanam (PAT) dan meningkatkan ekonomi pertanian di wilayah itu.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian pada Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Kabupaten Bangkalan, Karyadinata menjelaskan, saat ini jumlah petugas pertanian hanya 66 orang.

"Idealnya, setiap desa minimal satu orang penyuluh, sehingga pembinaan kepada petani bisa lebih baik," katanya di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu.

Ia menjelaskan, di Kabupaten Bangkalan terdapat  278 desa dan delapan kelurahan, sehingga jumlah ideal penyuluh yang seharusnya bertugas di Kabupaten Bangkalan 281 orang.

"Karena jumlah penyuluh yang ada di sini hanya 66 orang, maka satu orang penyuluh harus menangani empat desa/kelurahan," katanya.

Karyadinata lebih lanjut menjelaskan, atas dasar itu, pemkab melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan mengusulkan adanya penambahan penyuluh ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia tersebut.

"Keberadaan penyuluh pertanian sangat penting, terutama untuk mensosialisasikan penggunaan teknologi pertanian yang bisa membantu petani dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka," katanya.

Di samping itu, sambung dia, usulan penambahan penyuluh di Kabupaten Bangkalan kepada pemerintah pusat, juga dalam rangka mendukung program Kementan RI yang menjadikan Kabupaten Bangkalan sebagai salah satu kabupaten di Pulau Madura yang menjadi pusat produksi pangan melalui program perluasan areal tanam (PAT).

"Jika jumlah petugas penyuluh di Bangkalan ini ideal, kami yakin, program peningkatan produksi pangan melalui perluasan areal tanam akan berhasil sesuai harapan," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024