Jember - Jalur pendakian ke kawah Gunung Ijen (2. 368 mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso dengan Banyuwangi, Jawa Timur, masih ditutup, meski status gunung api tersebut sudah turun jadi waspada (level III). "Kami masih menutup jalur pendakian ke Ijen baik untuk wisatawan maupun para penambang belerang hingga batas waktu yang tidak ditentukan," kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Timur di Kabupaten Jember, Sunandar Trigunajasa, Selasa. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Ijen dari siaga (level II) menjadi waspada sejak 8 Februari 2012 pukul 13.00 WIB karena aktivitas kegempaan dan suhu kawah gunung api tersebut menurun. Sunandar mengaku tidak tahu pasti kapan dibuka kembali jalur pendakian ke kawah Gunung Ijen karena masih menunggu perkembangan aktivitas gunung api itu berdasarkan rekomendasi dari PVMBG. "Petugas BKSDA di pos Paltuding akan melakukan penjagaan dengan ketat, agar para penambang belerang dan wisatawan tidak nekat naik ke kawah Gunung Ijen karena berbahaya," paparnya. Kalau ada wisatawan yang mau ke Ijen, lanjut dia, hanya dibatasi di pos Paltuding saja dan tidak boleh naik ke puncak karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seiring dengan peningkatan aktivitas gunung api tersebut yang masih dalam status waspada. "BKSDA akan membuka jalur pendakian, apabila PVMBG menurunkan status Ijen menjadi normal (level I)," katanya. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawah Ijen selama 2011 sebanyak 16.402 orang, dengan rincian 8.785 wisatawan mancanegara (wisman) dan 7.617 wisatawan domestik. "Kawah Ijen merupakan kawasan BKSDA Jatim yang banyak dikunjungi wisman dibandingkan wisatawan domestik dan hampir tiap tahun jumlah kunjungan meningkat karena keindahan kawah yang dapat berubah warna itu," katanya menjelaskan. Selain Gunung Ijen, kata dia, BKSDA Wilayah III Jawa Timur juga menutup jalur pendakian ke Gunung Argopuro (3.088 mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Situbondo, Probolinggo, Jember, dan Bondowoso karena cuaca buruk.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012