Surabaya - Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Jawa Timur optimistis belanja iklan politik meningkat pada tahun 2012 karena besarnya kebutuhan partai politik menjelang Pemilihan Umum Tahun 2014. "Keyakinan tersebut karena selama ini iklan partai memberikan kontribusi sangat besar dari total iklan di Tanah Air," kata Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Jawa Timur, Mufid Wahyudi, dihubungi di Surabaya, Senin. Namun, ungkap dia, pada saat ini besaran anggaran untuk belanja iklan politik tersebut belum ditentukan. Akan tetapi, sampai sekarang beberapa anggota P3I sudah banyak yang dipanggil oleh partai untuk membicarakan iklan politiknya. "Contoh, sejumlah iklan yang dipesan oleh Partai Demokrat menyusul partai tersebut sedang berupaya memperbaiki citranya karena didera banyak kasus korupsi," ujarnya. Dengan demikian, prediksi dia, belanja iklan Partai Demokrat besarannya sangat besar sehingga bisa menarik perhatian masyarakat di Tanah Air saat pemilu dan pilpres 2014. "Kami yakin mulai semester II/2012 sudah banyak iklan partai yang masuk," katanya. Ia optimistis, momentum pemilihan umum sangat menguntungkan bagi pebisnis di bidang periklanan pada tahun ini. Apalagi, dana iklan dari partai politik cukup besar. "Kondisi tersebut akan membuat kue iklan pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2011," katanya. Mengenai perkembangan industri periklanan di Tanah Air, target dia, bisa mencapai posisi Rp71 triliun dibandingkan kinerja tahun 2011 senilai Rp58 triliun. "Dari jumlah tersebut, Jatim diharapkan bisa menyumbang 30 persen dari keseluruhan pendapatan iklan secara nasional," katanya. Keyakinan itu, tambah dia, ikut dipengaruhi stabilnya industri dalam negeri dan kian banyaknya iklan dari kalangan pemerintah seperti di berbagai kementerian. "Selama tahun 2011, belanja iklan pemerintah meningkat 100 persen dibandingkan tahun 2010. Kami optimistis tahun ini bisa lebih besar daripada kinerja tahun 2011," katanya. Terkait komposisi iklan pada tahun 2012, proyeksi dia, 30 persen dikontribusi iklan industri telekomunikasi, 20 persen industri "consumer goods", serta sisanya dari kalangan pemerintah, BUMN, partai politik, dan sektor lain.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012