Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Jawa Timur (Jatim), memprioritaskan pendistribusian bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan kritis.

"Ada 81 dari total 102 desa di Kabupaten Sampang ini yang mengalami kekeringan kritis pada musim kemarau kali ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Sampang Candra Ramadani Amin di Sampang, Senin.

Ia menjelaskan hingga September 2024 ini bantuan pendistribusian air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan sudah mencapai 75 persen. "Realisasi bantuan akan terus dilakukan secara berulang hingga mencapai 100 persen," katanya.

Ia mengatakan setiap desa akan menerima kuota lima tangki air yang didistribusikan secara bertahap. Saat ini pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi, seperti Polres dan Kodim Sampang dalam mendistribusikan bantuan air bersih tersebut.

"Kedua institusi itu kami jadikan mitra, karena keduanya juga memiliki jaringan personel hingga ke tingkat desa," katanya.

Dengan demikian, lanjut Candra, jika ada desa yang sangat membutuhkan bantuan, maka bisa menghubungi personel kedua institusi tersebut di masing-masing desa.

"Target kami Oktober 2024 ini pendistribusian bantuan selesai," katanya.

Menurut data BPBD Pemkab Sampang, dari total 102 yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih itu, sebanyak 81 desa mengalami kering kritis, 6 desa mengalami kering langka, dan 15 desa mengalami kering langka terbatas.

Kering kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih. Sedangkan Kering langka terjadi apabila kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter per orang per hari, dan jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

Sementara yang dimaksud dengan kering langka terbatas apabila jarak antara permukiman dan sumber air mencapai kurang dari tiga kilometer.

Menurut dia, jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini bertambah dibanding tahun 2023 yang hanya 92 desa.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024