Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memerintahkan Pentagon untuk meninjau kesiapan militer AS di Timur Tengah menyusul serangan Israel ke Lebanon, sebut Gedung Putih pada Jumat.

Istana kepresidenan dalam pernyataan mengatakan Biden "telah mendapat pengarahan beberapa kali hari ini oleh tim keamanan nasionalnya tentang perkembangan terkini di Timur Tengah.

"Dia telah memerintahkan Pentagon untuk menilai dan menyesuaikan seperlunya postur pasukan AS di kawasan tersebut guna meningkatkan pencegahan, memastikan perlindungan pasukan, dan mendukung berbagai tujuan AS," kata pernyataan itu.

Presiden AS juga telah mengarahkan timnya untuk memastikan bahwa kedutaan besar AS di kawasan tersebut mengambil semua tindakan perlindungan sebagaimana mestinya, tambahnya.

Pada Jumat (27/9) pagi, jet tempur Israel melakukan serangkaian serangan udara di pinggiran Beirut, Lebanon, dan mengklaim telah mengenai markas utama kelompok Hizbullah.

Setelah serangan udara tersebut, media Israel mengatakan bahwa tentara sedang memverifikasi apakah pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah berada di dalam area yang menjadi sasaran.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa enam orang tewas dan 91 lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Hizbullah belum mengomentari serangan itu.

Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi hingga menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai hampir 2.200 lainnya, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.

Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Lebanon sejak Oktober lalu mencapai 1.540, selain lebih dari 77.000 orang yang mengungsi dari wilayah selatan dan timur negara tersebut.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan mengenai serangan terhadap Lebanon, karena dikhawatirkan konflik Gaza berubah menjadi perang regional.


Sumber: Anadolu

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024