Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur meluncurkan Program Terapan Ekonomi untuk Guru (Proteg) yang ditandai juga dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Gedung Rektorat ITS, Jumat.
Wakil Rektor IV ITS Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD mengungkapkan bahwa perkembangan zaman yang tidak dapat terelakkan membuat semua bidang harus mampu beradaptasi, tak terkecuali bidang pendidikan.
“Perubahan tersebut mengharuskan kita untuk menjadi lebih kreatif, baik dalam berinovasi maupun berwirausaha,” katanya.
Di sisi lain, dosen yang biasa disapa Hatta ini menyadari bahwa masih banyak guru honorer di Jatim yang memiliki kondisi ekonomi memprihatinkan.
Untuk itu, ia menekankan bahwa kemampuan berinovasi dan berwirausaha penting sebagai keterampilan esensial bagi para guru honorer di era modern ini.
“Dengan kondisi tersebut, ITS siap membantu para guru honorer dalam berinovasi guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,” katanya.
Dalam implementasi di masyarakat, dosen Departemen Teknik Fisika ini menambahkan bahwa ITS bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jatim akan mengadakan program pemberdayaan bagi para guru honorer melalui Proteg dengan fokus utama yakni pengembangan ekonomi kreatif.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap kesejahteraan para guru dapat meningkat sehingga mereka dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan pendidikan maupun ekonomi lokal," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan yang baik tidak akan terwujud tanpa dukungan dari para guru hebat.
“Setiap tahun, siswa-siswi di Jawa Timur selalu meraih prestasi bergengsi, tetapi sayangnya kesejahteraan guru yang mendukung mereka masih kurang diperhatikan,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Aries, Proteg hadir sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh para guru honorer tersebut.
Program ini akan memberikan pelatihan kepada guru honorer terkait keterampilan ekonomi kreatif, technopreneurship hingga penerapan teknologi informasi dalam wirausaha.
“Guru dapat memperoleh pengetahuan praktis yang bisa langsung diterapkan di luar jam belajar,” ucapnya.
Proteg akan dimulai pada 3 Oktober 2024 mendatang dengan sasaran 200 guru honorer jenjang SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur. Dengan jalinan kerja sama ini, diharapkan kesejahteraan guru honorer maupun kualitas pendidikan di Jawa Timur dapat lebih meningkat.
"Program ini harus dijalankan dengan baik sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh komponen pendidikan di Jawa Timur,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wakil Rektor IV ITS Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD mengungkapkan bahwa perkembangan zaman yang tidak dapat terelakkan membuat semua bidang harus mampu beradaptasi, tak terkecuali bidang pendidikan.
“Perubahan tersebut mengharuskan kita untuk menjadi lebih kreatif, baik dalam berinovasi maupun berwirausaha,” katanya.
Di sisi lain, dosen yang biasa disapa Hatta ini menyadari bahwa masih banyak guru honorer di Jatim yang memiliki kondisi ekonomi memprihatinkan.
Untuk itu, ia menekankan bahwa kemampuan berinovasi dan berwirausaha penting sebagai keterampilan esensial bagi para guru honorer di era modern ini.
“Dengan kondisi tersebut, ITS siap membantu para guru honorer dalam berinovasi guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,” katanya.
Dalam implementasi di masyarakat, dosen Departemen Teknik Fisika ini menambahkan bahwa ITS bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jatim akan mengadakan program pemberdayaan bagi para guru honorer melalui Proteg dengan fokus utama yakni pengembangan ekonomi kreatif.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap kesejahteraan para guru dapat meningkat sehingga mereka dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan pendidikan maupun ekonomi lokal," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan yang baik tidak akan terwujud tanpa dukungan dari para guru hebat.
“Setiap tahun, siswa-siswi di Jawa Timur selalu meraih prestasi bergengsi, tetapi sayangnya kesejahteraan guru yang mendukung mereka masih kurang diperhatikan,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Aries, Proteg hadir sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh para guru honorer tersebut.
Program ini akan memberikan pelatihan kepada guru honorer terkait keterampilan ekonomi kreatif, technopreneurship hingga penerapan teknologi informasi dalam wirausaha.
“Guru dapat memperoleh pengetahuan praktis yang bisa langsung diterapkan di luar jam belajar,” ucapnya.
Proteg akan dimulai pada 3 Oktober 2024 mendatang dengan sasaran 200 guru honorer jenjang SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur. Dengan jalinan kerja sama ini, diharapkan kesejahteraan guru honorer maupun kualitas pendidikan di Jawa Timur dapat lebih meningkat.
"Program ini harus dijalankan dengan baik sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh komponen pendidikan di Jawa Timur,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024