Seekor ikan hiu paus (Rhincodon typus) tutul berukuran sekitar tujuh meter dengan berat lima ton ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan di Kabupaten Jember Jawa Timur dalam kondisi mati.

"Hiu tutul itu ditemukan oleh warga yang sedang memancing pada Sabtu 21 September malam dalam kondisi sekarat di Pantai Getem Desa Mojosari Kecamatan Puger," kata Kaur Bin Opsnal (KBO) Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Jember Aipda Agus Riyanto kepada sejumlah wartawan di Pantai Getem, Minggu.

Setelah menemukan hiu terdampar itu, lanjutnya, warga yang juga nelayan itu melaporkan kepada petugas terkait adanya seekor hiu paus tutul yang terdampar dan dibantu sukarelawan.

"Kami dibantu relawan Brandal Alas dan relawan Barat Daya berusaha untuk mengembalikan hiu paus yang sekarat itu ke perairan, namun ombak cukup besar dan hiu tersebut kembali menepi dan tidak bisa terselamatkan, sehingga hiu paus tutul itu mati," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terkait dengan terdamparnya hiu tutul tersebut.

"Kemungkinan hiu paus itu akan dikubur di sekitar pantai karena kondisinya sudah mati, dan kami akan mengamankan bangkai hiu itu sambil menunggu koordinasi dengan pihak BKSDA dan DKP," katanya.

Ikan hiu tutul tersebut termasuk salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 18 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus, sehingga harus dijaga kelestariannya.

Apabila ikan hiu tersebut terdampar dalam kondisi hidup maka harus dikembalikan ke habitat di laut, dan apabila terdampar di pantai dalam keadaan mati maka harus dikubur.

Informasi yang dihimpun, beberapa kali hiu paus tutul terdampar di pesisir selatan Jember di antaranya di Pantai Nyamplong Kobong yang berada di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas, kemudian di Pantai Cangak'an di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, dan kini ditemukan di Desa Mojosari Kecamatan Puger.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024