Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Lamongan, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan kompetensi dan integritas petugas pengamanan salah satunya menggelar Corporate University bagi 34 anggota petugas pengamanan.
Kalapas Lamongan Heri Sulistyo dalam keterangannya di Surabaya, Jumat mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen Lapas Lamongan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari 'hp', pungli, dan narkoba (Halinar).
"Serta mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) bersama BNN Kabupaten Gresik," ujar Kalapas Lamongan Heri Sulistyo.
Ia menekankan pentingnya integritas dan komitmen seluruh anggota pengamanan untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba serta mengapresiasi kinerja petugas pengamanan yang telah menjaga kondusivitas di lingkungan Lapas.
"Kepada anggota dan penjaga pintu utama (P2U) yang mendapatkan piagam terbaik, diharapkan untuk terus meningkatkan performa kerja," ujarnya.
Kepala BNNK Gresik, AKBP Toni Sugiyanto mengungkapkan kebanggaannya atas keterlibatan dalam proses pemberian penghargaan kepada Rupam II dan P2U terbaik.
"Perang terhadap narkoba adalah proxy war yang harus ditindaklanjuti dengan serius dan seksama," ucapnya.
Dia juga mengapresiasi kerjasama dan komitmen Lapas Lamongan dalam upaya P4GN.
Dalam kesempatan itu dilakukan tes urine dilakukan terhadap 36 petugas pengamanan, termasuk Kalapas dan KPLP, serta 15 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara acak, dengan hasil seluruhnya negatif.
Sebagai bentuk apresiasi, diberikan cenderamata berupa kaca hias, produk pembinaan WBP Lapas Lamongan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Lapas Lamongan dan BNN Kabupaten Gresik dalam upaya menciptakan lingkungan bebas narkoba dan meningkatkan kompetensi petugas pengamanan.
Kegiatan ini dihadiri oleh AKBP Toni Sugiyanto, Kepala BNNK Gresik, yang didampingi oleh seorang dokter umum dan tim BNN, serta Kalapas Lamongan Heri Sulistyo yang didampingi oleh Kepala KPLP Lamongan Andi Eko Sutrisno.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kalapas Lamongan Heri Sulistyo dalam keterangannya di Surabaya, Jumat mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen Lapas Lamongan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari 'hp', pungli, dan narkoba (Halinar).
"Serta mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) bersama BNN Kabupaten Gresik," ujar Kalapas Lamongan Heri Sulistyo.
Ia menekankan pentingnya integritas dan komitmen seluruh anggota pengamanan untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba serta mengapresiasi kinerja petugas pengamanan yang telah menjaga kondusivitas di lingkungan Lapas.
"Kepada anggota dan penjaga pintu utama (P2U) yang mendapatkan piagam terbaik, diharapkan untuk terus meningkatkan performa kerja," ujarnya.
Kepala BNNK Gresik, AKBP Toni Sugiyanto mengungkapkan kebanggaannya atas keterlibatan dalam proses pemberian penghargaan kepada Rupam II dan P2U terbaik.
"Perang terhadap narkoba adalah proxy war yang harus ditindaklanjuti dengan serius dan seksama," ucapnya.
Dia juga mengapresiasi kerjasama dan komitmen Lapas Lamongan dalam upaya P4GN.
Dalam kesempatan itu dilakukan tes urine dilakukan terhadap 36 petugas pengamanan, termasuk Kalapas dan KPLP, serta 15 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara acak, dengan hasil seluruhnya negatif.
Sebagai bentuk apresiasi, diberikan cenderamata berupa kaca hias, produk pembinaan WBP Lapas Lamongan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Lapas Lamongan dan BNN Kabupaten Gresik dalam upaya menciptakan lingkungan bebas narkoba dan meningkatkan kompetensi petugas pengamanan.
Kegiatan ini dihadiri oleh AKBP Toni Sugiyanto, Kepala BNNK Gresik, yang didampingi oleh seorang dokter umum dan tim BNN, serta Kalapas Lamongan Heri Sulistyo yang didampingi oleh Kepala KPLP Lamongan Andi Eko Sutrisno.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024