Surabaya - Pakar ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga asal Australia Barat Hallam Pereira mengemukakan, iptek olahraga seharusnya tidak hanya diterapkan pada atlet, tetapi juga perlu diperkenalkan sejak dini di sekolah. "Kami siap memberikan pelatihan soal 'sport science' kepada guru-guru di Jawa Timur agar mereka lebih memahami pentingnya masalah itu untuk mengembangkan prestasi atlet," katanya saat bertemu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim Drs Harun di Surabaya, Jumat. Kedatangan Direktur Proyek Internasional Departemen Olahraga dan Rekreasi Australia Barat itu untuk menindaklanjuti kerja sama pemerintah negara bagian tersebut dengan Pemprov Jatim yang sudah dijalin sebelumnya, termasuk di bidang olahraga. Sebelumnya, Hallam Pereira sudah bertemu dengan pengurus KONI Jatim dan perwakilan cabang olahraga untuk membicarakan rencana mendatangkan tenaga ahli dan konsultan iptek olahraga asal Australia Barat ke Jatim. "Dibandingkan dengan Australia, Indonesia sebenarnya memiliki potensi sangat besar di bidang olahraga dan bisa masuk jajaran 10 besar dunia. Jumlah penduduknya banyak dan pendapatan per kapitanya juga tinggi," katanya. Hanya saja, Hallam menilai pemerintah Indonesia belum mampu memaksimalkan potensi tersebut, sehingga prestasi atletnya sulit menembus tingkat dunia. "Pembinaan olahraga di Indonesia berjalan sendiri-sendiri, kerja sama antar-instansi kurang maksimal dan minim penerapan iptek. Semestinya instansi atau lembaga saling bersinergi memajukan pembinaan olahraga," tambahnya. Hallam sempat mencontohkan prestasi bulu tangkis Indonesia yang kini merosot dan mulai tertinggal dari pesaingnya seperti Malaysia, China serta Korea Selatan. "Banyak pelatih bulu tangkis Indonesia yang melatih di luar negeri dengan bayaran berlipat dan berhasil mencetak pemain-pemain bagus. Tapi, mengapa mereka tidak dimanfaatkan sendiri untuk membina atlet Indonesia," ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim Drs Harun menyambut positif rencana Pemerintah Negara Bagian Australia Barat untuk memberikan bantuan pelatihan iptek olahraga kepada guru-guru sekolah di wilayah setempat. "Nanti saya bisa memobilisasi guru penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan) untuk mengikuti pelatihan ini, agar selanjutnya bisa diterapkan pada anak didiknya," katanya. Program kerja sama terdekat yang akan dilaksanakan Dikbud Jatim dengan Australia Barat adalah menggelar kejuaraan bulu tangkis pelajar untuk menjaring bakat-bakat pemain dari sekolah. "Nanti pakar-pakar olahraga dari Australia Barat bisa melihat dan mengevaluasi kemampuan atlet-atlet junior, sekaligus memberikan masukan dari aspek teknis untuk program pelatihan bagi pelatih," ujar Harun. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012