Malang - Angka inflasi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, tahun ini diperkirakan mencapai 5 persen atau lebih tinggi dari inflasi tahun lalu yang mencapai 4,05 persen "year on year" (y-o-y). Pemimpin Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang Totok Hermiyanto, Jumat, mengatakan berkaca pada situasi dan pertumbuhan ekonomi tahun lalu, angka inflasi tahun depan diperkirakan akan lebih tinggi. "Ini baru target, sebab pembatasan beberapa komoditas masuk wilayah Jatim serta kebijakan pemerintah terkait BBM juga akan berpengaruh besar terhadap inflasi di daerah ini," tegasnya. Terkait kebijakan BBM tersebut, lanjutnya, baru bisa diketahui April mendatang, apakah pemerintah akan membatasi penggunaan BBM dan mencabut subsidinya atau akan menaikkan harganya. Kondisi ini yang belum bisa dipastikan. Menurut dia, kebijakan pemerintah terkait BBM ini berpengaruh signifikan terhadap tinggi rendahnya inflasi selama kurun waktu 2012, sebab bisa saja kebutuhan beberapa komoditas akan naik harganya secara drastis, bahkan harga komponen lainnya (kebutuhan skunder dan tersier) juga naik. Menyinggung pertumbuhan ekonomi selama kurun waktu 2012 di wilayah kerja KBI Malang, Totok mengemukakan, secara umum kinerja dan prospek perekonomian domestik masih tetap kuat dengan stabilitas yang tetap terjaga. Secara umum, katanya, sektor ekonomi yang paling dominan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, industri, jasa serta pertanian. Untuk Kota Malang paling dominan ditopang oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, sedangkan di Kabupaten Malang masih didominasi oleh sektor pertanian. "Selama satu tahun ke depan, pertumbuhan perekonomian di wilayah KBI Malang diperkirakan tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6,2 hingga 6,5 persen," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012