Dubai, 10/2 (ANTARA/AFP) - Kelompok gerilya Al-Shabaab Somalia telah menyatukan barisan dengan Al-Qaida, demikian diumumkan pemimpin jaringan itu, Ayman al-Zawahiri, dalam sebuah pesan video yang dipasang di situs jihad, Kamis. "Saya mengumumkan berita utama bagus bagi negara Islam kita, yang akan... mengganggu pasukan salib, dan itu adalah penggabungan gerakan Al-Shabaab di Somalia dengan Al-Qaida," kata Zawahiri. Pada bagian pertama dari rekaman video itu, pemimpin Al-Shabaab Ahmed Abdi Godane, yang juga dikenal sebagai Mukhtar Abu Zubair, mengatakan kepada Zawahiri, "Kami akan bersama anda sebagai pasukan setia." "Atas nama saudara-saudara muhajidin saya, pemimpin dan prajurit... saya berjanji taat," kata Zubair. "Bimbing kami ke jalan jihad dan kesyahidan, di langkah yang digariskan syuhada kita Osama bin Laden untuk kita," tambah Zubair, menunjuk pada mantan pemimpin Al-Qaida yang tewas tahun lalu dalam serangan rahasia AS terhadap tempat persembunyiannya di Pakistan. Kelompok Al-Shabaab menyatakan kesetiaan pada Osama dalam rekaman video yang dibagikan pada 2009. Al-Shabaab mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB dan memerangi pasukan Uni Afrika sekutu mereka. Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010. Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas. Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibukota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang. Pemboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pemboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al-Qaida. Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al-Qaida pimpinan Osama bin Laden. Milisi garis Al-Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintah Presiden Sharif Ahmed ketika mereka meluncurkan ofensif mematikan pada Mei dua tahun lalu. Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi pro-pemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai. Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum sharia yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu dan amputasi di wilayah selatan dan tengah. Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012