Sebanyak empat sekolah di Kabupaten Lumajang meraih status sekolah Adiwiyata tingkat Jawa Timur pada 2024, yakni SMAN 1 Pasirian, SMAN 1 Kunir, SMPN 1 Candipuro, dan SMPN 2 Yosowilangun.

Penghargaan sekolah Adiwiyata itu diserahkan dalam acara Sosialisasi dan Penyerahan Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Kategori Utama Sertifikat Nasional dan Sekolah Adiwiyata tingkat Jatim 2024 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Jatim di Gedung Graha Wisata Kota Surabaya, Selasa.

"Penghargaan sekolah Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang menerapkan pola kehidupan yang berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lumajang Hertutik dalam keterangan tertulis diterima di kabupaten setempat.

Dia menjelaskan penetapan itu bentuk apresiasi terhadap upaya mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip pendidikan lingkungan hidup secara konsisten dan inovatif.

"Saya berharap melalui penghargaan sekolah Adiwiyata semakin banyak sekolah yang termotivasi untuk meningkatkan kesadaran terhadap kepedulian lingkungan," katanya.

Ia menjelaskan sekolah Adiwiyata bertujuan menyadarkan warga sekolah akan lingkungan, sehingga dapat ikut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan dan pemerintah daerah akan terus mendorong upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup.

Proses seleksi untuk menjadi sekolah Adiwiyata mencakup penilaian terhadap berbagai aspek, termasuk pengelolaan lingkungan sekolah, kurikulum berbasis lingkungan, dan partisipasi siswa serta masyarakat dalam kegiatan lingkungan. Keempat sekolah ini dinilai memenuhi kriteria tersebut dengan sangat baik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur Jempin Marbun mengapresiasi seluruh sekolah Adiwiyata yang sudah ditetapkan dan hasil yang sudah diperoleh merupakan upaya nyata untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan melalui sekolah.

"Itu bagian dari upaya kami untuk mengedukasi masyarakat melalui lingkungan sekolah, tidak serta-merta, tapi butuh proses untuk kebiasaan peduli lingkungan menjadi sebuah budaya yang melekat," ujarnya.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024