Sebanyak 32 tukik jenis Lekang (Lepidochelys olivaceae) berhasil dilepasliarkan di Pantai Nyamplong Kobong, Desa Kepanjen yang merupakan pantai pesisir selatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Pelepasliaran puluhan tukik itu berasal dari telur penyu yang berada di pantai tersebut, kemudian telur penyu diamankan dan ditangkarkan hingga menetas," kata Kepala Bidang KSDA Wilayah III Jember Purwantono saat dihubungi per telepon dari Jember, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya mendapat informasi terkait dengan penyu jenis Lekang yang bertelur di pesisir pantai selatan Jember sebanyak 111 butir beberapa waktu lalu, kemudian diamankan oleh petugas dan ditangkarkan hingga telur tersebut menetas sebanyak 32 ekor.
"Pelepasliaran tukik di Pantai Nyamplong Kobong merupakan yang perdana di Jember dan biasanya penyu sering mendarat di kawasan Pulau Nusa Barong, sehingga kami imbau masyarakat ikut melindungi satwa penyu dari kepunahan," tuturnya.
Puluhan tukik tersebut dilepas oleh petugas Bidang KSDA Wilayah III Jember bersama Satuan Polisi Peraian (Satpolair), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) Putra Lestari, serta nelayan sekitar.
"Saya mengimbau masyarakat untuk ikut melestarikan satwa penyu yang hampir punah, sehingga tidak memburu telur penyu, namun sebaliknya melindungi telur penyu," katanya.
Sementara Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda DLH Jember Nurul Hidayah yang hadir dalam acara pelepasliaran tersebut mengatakan penyu jenis lekang sangat penting untuk dilestarikan karena hewan itu merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi dan terancam punah.
"Perburuan liar, kerusakan habitat, sampah plastik di lautan dan perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup penyu, sehingga upaya pelestarian penyu sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut," ujarnya.
Ia berharap pelepasliaran puluhan tukik itu dapat menambah populasi penyu di perairan Jawa Timur, sehingga jumlahnya meningkat. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pelepasliaran puluhan tukik itu berasal dari telur penyu yang berada di pantai tersebut, kemudian telur penyu diamankan dan ditangkarkan hingga menetas," kata Kepala Bidang KSDA Wilayah III Jember Purwantono saat dihubungi per telepon dari Jember, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya mendapat informasi terkait dengan penyu jenis Lekang yang bertelur di pesisir pantai selatan Jember sebanyak 111 butir beberapa waktu lalu, kemudian diamankan oleh petugas dan ditangkarkan hingga telur tersebut menetas sebanyak 32 ekor.
"Pelepasliaran tukik di Pantai Nyamplong Kobong merupakan yang perdana di Jember dan biasanya penyu sering mendarat di kawasan Pulau Nusa Barong, sehingga kami imbau masyarakat ikut melindungi satwa penyu dari kepunahan," tuturnya.
Puluhan tukik tersebut dilepas oleh petugas Bidang KSDA Wilayah III Jember bersama Satuan Polisi Peraian (Satpolair), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) Putra Lestari, serta nelayan sekitar.
"Saya mengimbau masyarakat untuk ikut melestarikan satwa penyu yang hampir punah, sehingga tidak memburu telur penyu, namun sebaliknya melindungi telur penyu," katanya.
Sementara Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda DLH Jember Nurul Hidayah yang hadir dalam acara pelepasliaran tersebut mengatakan penyu jenis lekang sangat penting untuk dilestarikan karena hewan itu merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi dan terancam punah.
"Perburuan liar, kerusakan habitat, sampah plastik di lautan dan perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup penyu, sehingga upaya pelestarian penyu sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut," ujarnya.
Ia berharap pelepasliaran puluhan tukik itu dapat menambah populasi penyu di perairan Jawa Timur, sehingga jumlahnya meningkat. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024