Malang - Lahan pertanian di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, dari tahun ke tahun terus menyusut karena beralihfungsi menjadi kawasan perumahan (permukiman) maupun perindustrian. Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Ninik Suryantini, Selasa, mengakui, tahun 2007 luas lahan pertanian di daerah itu mencapai 1.550 hektar, tahun 2009 menyusut menjadi 1.400 hektar dan tahun ini tinggal 1.300 hektare. "Akibat penyusutan lahan yang terus menerus itu menyebabkan produktivitas hasil pertanian di daerah ini terutama padi juga menurun," tegasnya. Alih fungsi lahan pertanian tersebut, katanya, tidak lepas dari mulai enggannya masyarakat untuk bercocok tanam, sehingga sawahnya banyak yang dijual ke pengembang, baik untuk perumahan maupun kawasan industri dan kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, lanjutnya, untuk tetap menjaga sekaligus meningkatkan produktivitas hasil panen, pihaknya mengajukan bantuan alat penanam padi (rice transplanter) ke pemerintah pusat sebanyak empat unit. Ia mengaku, pihaknya sudah mendapatkan bantuan satu unit alat penanam padi seharga Rp90 juta dari Kementerian Pertanian akhir pekan lalu. "Idealnya ada empat alat penanam padi, sehingga kalau sudah ada satu, kami masih membutuhkan tiga unit lagi, agar masing-masing kecamatan memiliki satu unit, kecuali Kecamatan Klojen yang sudah tidak memiliki lahan pertanian lagi," ujarnya. Setiap satu unit mesin alat penanam padi mampu menyelesaikan lahan seluas satu hektare dalam waktu dua jam dengan satu tenaga manual (manusia) yang mengoperasikan mesin tersebut. Ninik berharap, keberadaan mesin tersebut mampu menjawab keengganan masyarakat untuk bercocok tanam."Dengan adanya alat ini kami juga berharap produktivitas hasil panen juga bisa melimpah," tegasnya. Untuk melindungi lahan pertanian agar tidak mengalami penyusutan terus menerus, saat ini para wakil rakyat daerah itu sedang membahas rancangan peraturan daerah (ranperda) terkait Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) kota itu.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012