Bojonegoro - Ketua Forum Awak Bus Terminal Rajekwesi Bojonegoro Madelan menyatakan, semua bus trayek Bojonegoro - Surabaya, yang melakukan aksi mogok jalan, dijadwalkan Selasa (7/2), sudah beroperasional kembali melayani penumpang.
"Semua bus trayek Bojonegoro ke arah Surabaya, Selasa (7/2), semuanya jalan, sebab tuntutan demo kami disepakati," katanya, Senin.
Sebelum ini, dua ratusan awak bus trayek Bojonegoro - Surabaya, menggelar demo ke Pemkot dan DPRD Surabaya, Senin, dengan tuntutan bus dari arah Semarang, Jateng, harus berhenti di terminal Tambak Osowilangun, Surabaya, bukan di terminal Bungurasih.
Ia menjelaskan, tuntutan awak bus Bojonegoro tersebut, disepakati dalam pertemuan dengan jajaran Polres Surabaya Utara, Dishub Pemprov Jatim, juga pihak terkait lainnya. "Ini ada kesepakatan, yang ditandatangani berbagai pihak, yang isinya semua bus dari arah Semarang, Jateng, mulai Selasa (7/2) berhenti di terminal Tambak Osowilangun, Surabaya, bukan di terminal Bungurasih," katanya, mengungkapkan.
Dalam tuntutan, katanya, juga disampaikan bus trayek Bojonegoro-Surabaya, selama ini dirugikan, sebab banyak penumpangnya yang turun di Babat, Lamongan, selanjutnya berpindah naik bus dari arah Semarang, yang terminal pemberhentiannya di terminal Bungurasih.
"Mulai Selasa (7/2), semua bus dari arah Semarang, Jateng, hanya berhenti di terminal Tambak Osowilangun," katanya, menegaskan.
Sementara itu, berdasarkan data di terminal Rajekwesi, bus jurusan Bojonegoro-Surabaya, yang beroperasional berkisar 80 bus/hari. Akibat adanya demo itu, semua bus dengan trayek Bojonegoro-Surabaya, dikandangkan, hanya sebagian kecil saja yang diparkir di terminal.
Menurut Kepala Terminal Rajekwesi Dishub. Bojonegoro, Edy Subroto, selama terjadi aksi mogok bus jurusan Bojonegoro-Surabaya, tidak ada penumpang yang terlantar, terutama yang naik dari terminal setempat dengan tujuan ke arah Surabaya. Para penumpang yang biasa naik bus, dialihkan naik mobil penumpang umum (MPU) Bojonegoro-Babat, Lamongan, sebelum akhirnya penumpang melanjutkan perjalanan ke arah Surabaya.
"Kalau biasanya hanya ada 87 MPU yang beroperasional, Selasa ada sekitar 137 MPU yang beroperasional," katanya, menjelaskan.
Selain itu, lanjutnya, juga disiagakan empat truk, sebagai antisipasi, penumpang di terminal setempat yang terlantar. Hanya saja, empat truk tersebut, tidak dimanfaatkan, karena semua penumpang bisa terlayani dengan MPU yang beroperasional. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012