Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menyatakan budi daya ikan kerapu di Desa Labuhan, Kecamatan Brondong mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat karena pendapatannya dalam setahun mencapai Rp200 miliar.
“Itu sangat rasional sekali, jika kita lihat dari harga jual ikan kerapu yang Rp100 ribu sampai Rp135 ribu per kilogram yang dikalikan dengan produktivitasnya,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Festival Ikan Kerapu di Lamongan, Jawa Timur, Rabu.
Tercatat sepanjang satu semester pertama pada 2024, komoditas produksi Ikan Kerapu di Desa Labuhan ini sebanyak 869,6 ton dengan produksi setiap tahun mencapai 2.000 ton dengan harga jual kisaran Rp100 ribu sampai Rp130 ribu per kilogram.
Dalam satu kolam setiap panen mendapatkan Rp300 juta sedangkan masa panen ikan kerapu di desa itu sebanyak tujuh bulan sekali sehingga dalam satu tahun perputaran pendapatan Desa Labuhan mencapai Rp200 miliar.
“Makanya kawasan ini terus kita pertahankan sebagai kawasan untuk perikanan kerapu," ujarnya.
Desa Labuhan sendiri sudah ditetapkan sebagai kawasan budi daya perikanan terutama ikan kerapu sehingga Pemkab Lamongan konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kawasan tersebut.
Yuhronur menuturkan Pemkab Lamongan akan terus berkomitmen terkait itu termasuk dengan mendorong, menjaga, dan memberikan perlindungan terhadap Desa Labuhan.
Dukungan ini diberikan melalui adanya perangkat hukum Keputusan Bupati tahun 2007 tentang Penetapan Desa Labuhan Kecamatan Brondong sebagai Kampung Kerapu di Lamongan.
“Secara yuridis menegaskan alih fungsi lahan yang banyak diminati menjadi perlindungan bagi petambak,” katanya.
Selain itu, Pemkab Lamongan turut menyelenggarakan Festival Ikan Kerapu yang bertujuan untuk menegaskan Desa Labuhan masih tetap eksis sebagai pemasok produsen kerapu.
“Tidak hanya perputaran perikanan saja yang meningkat tetapi tiap hektar produksinya juga meningkat dan harganya juga semakin bagus ini cukup menggembirakan,” ujar Yuhronur.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Ikan Kerapu Heri Susanto mengatakan budidaya Ikan Kerapu Desa Labuhan telah membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat meski desa ini tergolong terpencil.
“Desa Labuhan merupakan desa terpencil tapi putaran ekonomi dari budidaya ikannya mencapai Rp200 miliar. Ini belum penghasilan dari ikan lain seperti bandeng, ikan mujair, ikan tangkap, dan petani garam,” kata Heri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
“Itu sangat rasional sekali, jika kita lihat dari harga jual ikan kerapu yang Rp100 ribu sampai Rp135 ribu per kilogram yang dikalikan dengan produktivitasnya,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Festival Ikan Kerapu di Lamongan, Jawa Timur, Rabu.
Tercatat sepanjang satu semester pertama pada 2024, komoditas produksi Ikan Kerapu di Desa Labuhan ini sebanyak 869,6 ton dengan produksi setiap tahun mencapai 2.000 ton dengan harga jual kisaran Rp100 ribu sampai Rp130 ribu per kilogram.
Dalam satu kolam setiap panen mendapatkan Rp300 juta sedangkan masa panen ikan kerapu di desa itu sebanyak tujuh bulan sekali sehingga dalam satu tahun perputaran pendapatan Desa Labuhan mencapai Rp200 miliar.
“Makanya kawasan ini terus kita pertahankan sebagai kawasan untuk perikanan kerapu," ujarnya.
Desa Labuhan sendiri sudah ditetapkan sebagai kawasan budi daya perikanan terutama ikan kerapu sehingga Pemkab Lamongan konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kawasan tersebut.
Yuhronur menuturkan Pemkab Lamongan akan terus berkomitmen terkait itu termasuk dengan mendorong, menjaga, dan memberikan perlindungan terhadap Desa Labuhan.
Dukungan ini diberikan melalui adanya perangkat hukum Keputusan Bupati tahun 2007 tentang Penetapan Desa Labuhan Kecamatan Brondong sebagai Kampung Kerapu di Lamongan.
“Secara yuridis menegaskan alih fungsi lahan yang banyak diminati menjadi perlindungan bagi petambak,” katanya.
Selain itu, Pemkab Lamongan turut menyelenggarakan Festival Ikan Kerapu yang bertujuan untuk menegaskan Desa Labuhan masih tetap eksis sebagai pemasok produsen kerapu.
“Tidak hanya perputaran perikanan saja yang meningkat tetapi tiap hektar produksinya juga meningkat dan harganya juga semakin bagus ini cukup menggembirakan,” ujar Yuhronur.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Ikan Kerapu Heri Susanto mengatakan budidaya Ikan Kerapu Desa Labuhan telah membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat meski desa ini tergolong terpencil.
“Desa Labuhan merupakan desa terpencil tapi putaran ekonomi dari budidaya ikannya mencapai Rp200 miliar. Ini belum penghasilan dari ikan lain seperti bandeng, ikan mujair, ikan tangkap, dan petani garam,” kata Heri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024