Japan Red Cross Society ( JRCS) dan Palang Merah Indonesia (PMI) menetapkan daerah pesisir selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur sebagai kawasan proyek percontohan kesiapsiagaan bencana gempa megatrust yang dapat memicu terjadinya tsunami.
"Pesisir selatan Jember ditetapkan oleh JRCS dan PMI sebagai proyek percontohan atau pilot project megatrust setelah melakukan proses seleksi dan asesmen Juli lalu," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jember Mamang Pratidina di kabupaten setempat, Selasa.
Menurutnya JRCS menilai 33 kabupaten layak menerima program kesiapsiagaan dari 228 kabupaten/kota yang dinilai rawan terjadi gempa megatrust yang kemungkinan disertai tsunami.
"Dari 33 kabupaten/kota terseleksi lagi menjadi 5 kabupaten dan kota hingga akhirnya Kabupaten Jember dan Sukabumi menjadi daerah sebagai pilot project kesiapsiagaan gempa megatrust," tuturnya.
Baca juga: Pakar : Masyarakat tak perlu khawatir soal gempa megathrust
Mamang menjelaskan asesmen sudah dilakukan JRCS, PMI Pusat, dan PMI Jawa Timur terhadap Markas PMI kabupaten/kota yang akan menjalankan kegiatan kesiapsiagaan pada awal Juli 2024.
"Asesmen dimaksudkan untuk mengetahui seberapa kapasitas PMI Jember melalukan kesiapsiagaan menjalankan program JRCS dan menghadapi megatrust," katanya.
Ia mengatakan JRCS, PMI Pusat, dan PMI Jatim juga mendatangi beberapa instansi terkait penanggulangan bencana seperti BPBD, Tagana Dinas Sosial, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember dalam menghadapi gempa megatrust dengan melibatkan sejumlah sekolah di pesisir selatan.
Baca juga: Kemensos kirim tim untuk petakan mitigasi gempa megathrust di Mentawai Sumbar
"Target kegiatan kesiapsiagaan akan menyasar sejumlah pesisir selatan seperti Desa Sumberrejo, Desa Puger Wetan, Puger Kulon, Kepanjen, dan Desa Paseban dalam bentuk edukasi kepada masyarakat dan pelajar di kawasan pesisir," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Jember tercatat ada enam kecamatan di wilayah pesisir selatan yang berpotensi terdampak gempa megatrust yakni Kecamatan Puger, Kencong, Gumukmas, Ambulu, Wuluhan, dan Tempurejo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pesisir selatan Jember ditetapkan oleh JRCS dan PMI sebagai proyek percontohan atau pilot project megatrust setelah melakukan proses seleksi dan asesmen Juli lalu," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jember Mamang Pratidina di kabupaten setempat, Selasa.
Menurutnya JRCS menilai 33 kabupaten layak menerima program kesiapsiagaan dari 228 kabupaten/kota yang dinilai rawan terjadi gempa megatrust yang kemungkinan disertai tsunami.
"Dari 33 kabupaten/kota terseleksi lagi menjadi 5 kabupaten dan kota hingga akhirnya Kabupaten Jember dan Sukabumi menjadi daerah sebagai pilot project kesiapsiagaan gempa megatrust," tuturnya.
Baca juga: Pakar : Masyarakat tak perlu khawatir soal gempa megathrust
Mamang menjelaskan asesmen sudah dilakukan JRCS, PMI Pusat, dan PMI Jawa Timur terhadap Markas PMI kabupaten/kota yang akan menjalankan kegiatan kesiapsiagaan pada awal Juli 2024.
"Asesmen dimaksudkan untuk mengetahui seberapa kapasitas PMI Jember melalukan kesiapsiagaan menjalankan program JRCS dan menghadapi megatrust," katanya.
Ia mengatakan JRCS, PMI Pusat, dan PMI Jatim juga mendatangi beberapa instansi terkait penanggulangan bencana seperti BPBD, Tagana Dinas Sosial, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember dalam menghadapi gempa megatrust dengan melibatkan sejumlah sekolah di pesisir selatan.
Baca juga: Kemensos kirim tim untuk petakan mitigasi gempa megathrust di Mentawai Sumbar
"Target kegiatan kesiapsiagaan akan menyasar sejumlah pesisir selatan seperti Desa Sumberrejo, Desa Puger Wetan, Puger Kulon, Kepanjen, dan Desa Paseban dalam bentuk edukasi kepada masyarakat dan pelajar di kawasan pesisir," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Jember tercatat ada enam kecamatan di wilayah pesisir selatan yang berpotensi terdampak gempa megatrust yakni Kecamatan Puger, Kencong, Gumukmas, Ambulu, Wuluhan, dan Tempurejo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024