Bojonegoro - Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya bekerja sama dengan Panti Asuhan Muhammadiyah Bojonegoro, Jawa Timur, memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak dari bahan limbah pertanian kepada 30 peternak di daerah setempat. "Pembuatan pakan ternak dengan limbah pertanian yang diawetkan merupakan langkah efisiensi dalam pemberian pakan kepada hewan ternak," kata dosen Fakultas Kedokteran Hewan Unair, Dr Mirni Lamid Msi, di Bojonegoro, Sabtu. Ditemui di sela-sela pelatihan, Mirni menjelaskan, para peternak harus mampu mengubah pola tradisonal dalam pemberian pakan ternak dengan memanfaatkan bahan limbah pertanian yang tersedia cukup banyak. Pembuatan pakan ternak dari limbah pertanian yang diawetkan, mirip dengan cara membuat tape. Namun, pakan ternak yang sudah jadi bisa bertahan dalam waktu cukup lama. "Kelemahan peternak kita dalam memberikan pakan masih dengan cara tradisional dan kebiasaan itu harus diubah, untuk meningkatkan produksi ternaknya," ujarnya. Dari perhitungan yang dilakukan FKH Unair, pertumbuhan daging hewan ternak yang mendapatkan pakan secara tradisional berkisar 0,2-0,4 kilogram per hari, sedangkan dengan menu pakan hasil olahan limbah bisa mencapai 0,6-0,8 kilogram per hari. "Bahan pakan ternak yang diawetkan nutrisinya lebih tinggi," tambah Mirni. Sementara itu, Sekretaris Panti Muhammadiyah Bojonegoro, Patmo, menambahkan, pembuatan pakan ternak dengan limbah pertanian sebenarnya tidak sulit dilakukan peternak, karena bahan yang tersedia, seperti jerami, kulit kedelai, tongkol jagung, dan daun-daunan sangat mudah diperoleh. Selain mendapatkan teori, peserta pelatihan juga melakukan praktik langsung pembuatan pakan ternak dan ikan yang juga dengan bahan limbah pertanian. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012