Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar kegiatan investigasi kontak sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan tuberkulosis (TBC) di wilayah setempat.

Kepala Dinkes Magetan dr. Rohmat Hidayat dalam keterangannya di Magetan, Sabtu, mengatakan investigasi kontak tersebut didukung dengan pemeriksaan "X-Ray Mobile" yang dilaksanakan selama tiga hari pada 29-31 Agustus 2024.

"Sasaran kegiatan investigasi kontak tersebut di Pondok Pesantren Temboro dan UPTD Puskesmas Panekan," ujarnya.

Sesuai data, investigasi kontak adalah kegiatan untuk melacak dan menyelidiki orang-orang yang pernah kontak dengan pasien TBC. Tujuannya adalah untuk menemukan terduga TBC, mencegah penyebaran penyakit, mengidentifikasi sumber potensial TB, dan mengobati individu yang terinfeksi.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan penemuan penderita TBC di Magetan bisa memenuhi sesuai yang ditargetkan sebanyak 1.622 penderita di tahun 2024.

Terhadap kontak erat yang positif hasil rontgennya kemudian dilakukan pemeriksaan dahak dengan TCM atau Tes Cepat Molekuler. Adapun, kontak erat yang hasil TCM-nya menunjukkan positif TBC akan diberikan pengobatan sesuai standar.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap gejala-gejala TBC dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menemukan TBC sedini mungkin.

Seperti diketahui upaya pemutus rantai TBC dengan metode investigasi kontak merupakan langkah konkret Kemenkes RI guna mencapai eliminasi tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2030.

"Sehingga tujuan eliminasi TBC tahun 2030 di Kabupaten Magetan sesuai dengan program pemerintah, bisa tercapai," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024