Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap masyarakat Indonesia cepat beradaptasi terhadap perubahan di era digital saat ini karena potensi alam yang melimpah.
"Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar tetapi belum tergarap maksimal," katanya saat menjadi pembicara seminar nasional yang diselenggarakan Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Jawa Timur, Jumat.
KAUJE menggelar seminar nasional bertema "Prospek dan Tantangan Perekonomian Indonesia pada Pemerintahan Baru" yang merupakan rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VI.
"Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo nanti akan banyak terobosan-terobosan, salah satunya dalam kebijakan terhadap nikel," tuturnya.
Ia menjelaskan Indonesia penghasil nikel terbesar dan selama ini diekspor berupa bahan baku begitu saja, sehingga nantinya pemerintah akan membuat kebijakan dalam tata kelola nikel.
"Ada 17 produk turunan nikel, nanti nikel harus diproses di Indonesia, sehingga tidak lagi diekspor berupa bahan baku. Apalagi saat ini sudah ada perubahan besar dari mesin ke listrik," tuturnya.
Menurutnya, ke depan harus bergantung pada listrik dan masyarakat harus proaktif melihat perubahan tersebut karena saat ini motor berganti dari mesin jadi baterai motor, sehingga harus siap mengantisipasi perubahan itu dan bengkel-bengkel mesin harus berubah ke motor listrik.
Selain itu, Erick mencontohkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya 11 juta orang yang kalah jauh dengan Malaysia dan Thailand sekitar 30 juta orang.
"Ada yang salah, sehingga perlu diperbaiki tetapi tidak perlu kita menyalahkan siapa," kata Ketua umum PSSI itu.
Selanjutnya, pengelolaan gula di Indonesia juga harus diperbaiki karena turunan gula luar biasa, salah satunya etanol, sehingga gula kedepan bukan hanya konsumsi tetapi juga mengurangi impor BBM melalui etanol.
Sementara Ketua Umum KAUJE M. Sarmuji menyampaikan terima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang bersedia hadir menjadi pemateri bersama pemateri lain dari Kementerian Keuangan.
"Munas KAUJE kali ini lebih berkualitas karena Pak Erick Thohir bersedia hadir menjadi pemateri," katanya.
Ia menjelaskan bahwa BUMN saat ini memiliki peran vital dalam pembangunan karena kontribusi BUMN sangat besar kepada pembangunan dan Menteri BUMN Erick Thohir juga memiliki peran melalui kebijakan dan terobosannya dalam mengembangkan BUMN untuk mendukung pembangunan.
"Saya ingin mengingatkan bahwa ekonomi global tidak baik-baik saja tetapi insya Allah pemerintah baru mampu mengatasi. Mudah-mudahan Pak Erick nanti kembali menjadi menteri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar tetapi belum tergarap maksimal," katanya saat menjadi pembicara seminar nasional yang diselenggarakan Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Jawa Timur, Jumat.
KAUJE menggelar seminar nasional bertema "Prospek dan Tantangan Perekonomian Indonesia pada Pemerintahan Baru" yang merupakan rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VI.
"Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo nanti akan banyak terobosan-terobosan, salah satunya dalam kebijakan terhadap nikel," tuturnya.
Ia menjelaskan Indonesia penghasil nikel terbesar dan selama ini diekspor berupa bahan baku begitu saja, sehingga nantinya pemerintah akan membuat kebijakan dalam tata kelola nikel.
"Ada 17 produk turunan nikel, nanti nikel harus diproses di Indonesia, sehingga tidak lagi diekspor berupa bahan baku. Apalagi saat ini sudah ada perubahan besar dari mesin ke listrik," tuturnya.
Menurutnya, ke depan harus bergantung pada listrik dan masyarakat harus proaktif melihat perubahan tersebut karena saat ini motor berganti dari mesin jadi baterai motor, sehingga harus siap mengantisipasi perubahan itu dan bengkel-bengkel mesin harus berubah ke motor listrik.
Selain itu, Erick mencontohkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya 11 juta orang yang kalah jauh dengan Malaysia dan Thailand sekitar 30 juta orang.
"Ada yang salah, sehingga perlu diperbaiki tetapi tidak perlu kita menyalahkan siapa," kata Ketua umum PSSI itu.
Selanjutnya, pengelolaan gula di Indonesia juga harus diperbaiki karena turunan gula luar biasa, salah satunya etanol, sehingga gula kedepan bukan hanya konsumsi tetapi juga mengurangi impor BBM melalui etanol.
Sementara Ketua Umum KAUJE M. Sarmuji menyampaikan terima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang bersedia hadir menjadi pemateri bersama pemateri lain dari Kementerian Keuangan.
"Munas KAUJE kali ini lebih berkualitas karena Pak Erick Thohir bersedia hadir menjadi pemateri," katanya.
Ia menjelaskan bahwa BUMN saat ini memiliki peran vital dalam pembangunan karena kontribusi BUMN sangat besar kepada pembangunan dan Menteri BUMN Erick Thohir juga memiliki peran melalui kebijakan dan terobosannya dalam mengembangkan BUMN untuk mendukung pembangunan.
"Saya ingin mengingatkan bahwa ekonomi global tidak baik-baik saja tetapi insya Allah pemerintah baru mampu mengatasi. Mudah-mudahan Pak Erick nanti kembali menjadi menteri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024