Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan operasi pencarian korban banjir bandang di Rua, Ternate, Maluku Utara belum berakhir setidaknya sampai dengan Sabtu (31/8).
"SOP masa pencarian korban dalam situasi bencana karena masih ada korban hilang adalah 7x24 jam," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, operasi pencarian korban banjir tersebut sempat dihentikan kemarin (Rabu, 28/8) siang tapi sifatnya hanya sementara karena menunggu hujan reda. Para personel tim SAR gabungan yang didukung dengan alat berat kembali melanjutkan operasi hari ini.
"Sejauh ini tinggal satu warga yang belum berhasil ditemukan sejak bencana tersebut terjadi," ujarnya.
Baca juga: Proses pencarian korban banjir bandang Ternate dihentikan sementara
Bencana banjir bandang melanda Kelurahan Rua, Ternate, pada Ahad (25/8) pukul 03.30 WIT, setelah wilayah itu diguyur hujan deras dengan durasi yang lama.
Bencana tersebut mengakibatkan sebanyak 18 orang korban meninggal dunia, delapan luka-luka, dan 185 orang warga mengungsi di SMKN 4 Ternate yang dilaporkan berdasarkan data tim Pusdalops BNPB.
Banjir yang membawa material lumpur tanah, pasir, dan bebatuan dari Gunung Gamalama itu juga menyebabkan kerusakan berat sebanyak 25 rumah dan satu mushola, serta memutus beberapa meter jalan penghubung.
BNPB menjamin kebutuhan dasar setiap korban terpenuhi secara cukup selama masa tanggap darurat, dan berusaha untuk mempercepat upaya normalisasi lingkungan termasuk memperbaiki setiap rumah warga yang rusak bekerja sama dengan Pemerintah Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"SOP masa pencarian korban dalam situasi bencana karena masih ada korban hilang adalah 7x24 jam," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, operasi pencarian korban banjir tersebut sempat dihentikan kemarin (Rabu, 28/8) siang tapi sifatnya hanya sementara karena menunggu hujan reda. Para personel tim SAR gabungan yang didukung dengan alat berat kembali melanjutkan operasi hari ini.
"Sejauh ini tinggal satu warga yang belum berhasil ditemukan sejak bencana tersebut terjadi," ujarnya.
Baca juga: Proses pencarian korban banjir bandang Ternate dihentikan sementara
Bencana banjir bandang melanda Kelurahan Rua, Ternate, pada Ahad (25/8) pukul 03.30 WIT, setelah wilayah itu diguyur hujan deras dengan durasi yang lama.
Bencana tersebut mengakibatkan sebanyak 18 orang korban meninggal dunia, delapan luka-luka, dan 185 orang warga mengungsi di SMKN 4 Ternate yang dilaporkan berdasarkan data tim Pusdalops BNPB.
Banjir yang membawa material lumpur tanah, pasir, dan bebatuan dari Gunung Gamalama itu juga menyebabkan kerusakan berat sebanyak 25 rumah dan satu mushola, serta memutus beberapa meter jalan penghubung.
BNPB menjamin kebutuhan dasar setiap korban terpenuhi secara cukup selama masa tanggap darurat, dan berusaha untuk mempercepat upaya normalisasi lingkungan termasuk memperbaiki setiap rumah warga yang rusak bekerja sama dengan Pemerintah Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024