Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis jika industri otomotif terus menunjukkan tren pertumbuhan positif dimana per Maret 2024 tercatat nilai ekspor Jatim untuk sektor industri otomotif mencapai 117,6 juta dolar AS.
"Oleh sebab itu kami optimistis pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) ini akan memperkuat posisi Jatim dalam industri otomotif nasional dan internasional. Dan untuk mencapai itu tentunya kita harus terus meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar produk otomotif," kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat menghadiri Pembukaan GIIAS di Grand City Convention and Exhibition Surabaya, Rabu.
Ia mengatakan, berdasarkan Pusdatin Kemenperin RI, tren ekspor industri otomotif Jatim mencatatkan performa sangat baik. Tahun 2022, nilai ekspor mencapai 568,5 juta dolar AS. Bahkan periode Januari - Maret 2024, ekspor mencapai 117,6 juta dolar AS dengan tujuan utama ekspor ke beberapa negara, yakni Jepang, Amerika Serikat dan Timor Leste.
"Hal ini menunjukkan Jatim memiliki keunggulan produksi otomotif yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga menembus pasar ekspor dengan nilai potensial," tuturnya.
Ia mengatakan pameran otomotif tidak sekadar menumbuhkan roda perekonomian melainkan juga turut mendorong inovasi industri otomotif. Khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan.
"Hal ini sejalan dengan pengurangan gas emisi karbon serta mencapai target keberlanjutan lingkungan yang telah ditetapkan," katanya.
Menurutnya, teknologi kendaraan yang ramah lingkungan serta inovasi kekinian yang perlu dilakukan mengingat persaingan sangat luar biasa. Terlebih saat ini tren Masyarakat Jatim yang membutuhkan kendaraan yang ramah lingkungan juga terus meningkat.
Ia menjelaskan bahwa Pemprov Jatim mendukung penuh perkembangan industri otomotif karena juga dampaknya berhubungan dengan Pendapatan Daerah bermotor.
"Dukungan yang kami berikan diantaranya memberikan kemudahan produksi, mempermudah izin pembangunan pabrik serta melakukan pemasaran dengan harga terjangkau," katanya.
Plt. Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI, Putu Juli Ardika menambahkan, penyelenggara GIIAS mampu menjadi faktor pengungkit dan menumbuhkan industri otomotif.
"Jatim memberikan kontribusi signifikan penjualan kendaraan bermotor. Ada sekitar 43 ribu unit berhasil terjual dari Jatim. Hal ini menegaskan bahwa provinsi Jatim yang cukup signifikan dalam pertumbuhan industri otomotif," katanya.
Ardika mengatakan pameran GIIAS tidak sekadar mendukung pertumbuhan ekonomi, namun turut meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kemajuan produk otomotif yang berteknologi tepat guna serta ramah lingkungan.
Menurutnya, teknologi baru dapat menurunkan emisi gas buang karena tidak perlu menggunakan bahan bakar atau mengurasi sekitar 50 persen bahan bakar minyak yang digantikan hybrid sehingga transportasi lebih murah.
"Kementerian perindustrian mendukung industri otomotif melalui teknologi tepat guna dan ramah lingkungan," ujarnya.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan, kehadiran industri otomotif tidak sekadar memamerkan kendaraan. Namun sebagai platform strategis untuk memajukan industri otomotif di sektor perekonomian.
Tentu, kata dia, hal itu tidak bisa dicapai apabila tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jatim.
"Terima kasih atas dukungan seluruh pihak khususnya Pemprov Jatim yang berkontribusi mendukung pelaksanaan kegiatan GIIAS sehingga mampu memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat," tutupnya.
Pameran GIIAS yang diselenggarakan mulai tanggal 28 Agustus - 1 September 2024 ini dibuka oleh Plt. Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI, Putu Juli Ardika dan didampingi Pj. Gubernur Jatim dan Ketua Gaikindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024