Distributor kertas asal Jawa Timur PT. Mekabox International bekerja sama dengan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) Surabaya melakukan penanaman ratusan pohon mangrove yang merupakan upaya untuk melestarikan alam, dalam rangkaian peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Manager HRD-GA PT Mekabox International Jarot Hendro Sucahyo mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud nyata untuk melestarikan lingkungan dan juga mengurangi erosi di kawasan pesisir, serta membuat green belt sebagai upaya pencegahan abrasi di kota Surabaya.
"Alhamdulillah, ini merupakan salah satu program perusahaan untuk menjaga kelestarian alam. Karena dengan kegiatan hari ini, manfaatnya dapat dirasakan jangka panjang,” ucap Jarot di Surabaya, Sabtu.
Selain itu, pihaknya berharap dengan dilaksanakannya penanaman tanaman bakau kali ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat akan upaya menjaga melestarikan lingkungan yang berkelanjutan.
“Kehidupan perlu udara yang sehat ini akan diberikan kepada anak cucu kita. Terima kasih akan partisipasinya kepada semua lembaga, semoga ini dapat menjadi berkah bagi kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya M Rokim mengapresiasi seluruh instansi dan organisasi yang mengikuti kegiatan tersebut, karena telah turut melakukan upaya mengurangi dampak pemanasan global.
“Kegiatan clean up dan penanaman pohon ini sangat bermanfaat sekali. Karena saat ini perubahan iklim sudah sangat terasa. Kalau hujan deras sekali, kalau panas ya panas sekali dan tidak bisa diprediksi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif BRUIN Aziz menambahkan kegiatan clean up dan penanaman mangrove tersebut sengaja dilakukan juga untuk memperingati HUT ke-79 RI yang sekaligus menjadi momentum untuk memerdekakan kawasan pesisir dari sampah plastik yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Kondisi mangrove di kawasan Wonorejo yang semakin hari kondisinya semakin memprihatinkan. Kondisi tersebut disebabkan oleh sampah plastik yang semakin menumpuk di kawasan mangrove. Sampah plastik menjadi persoalan utama dan seakan-akan menjadi sosok penjajah yang merampas kebebasan ekosistem mangrove di Wonorejo”, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Manager HRD-GA PT Mekabox International Jarot Hendro Sucahyo mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud nyata untuk melestarikan lingkungan dan juga mengurangi erosi di kawasan pesisir, serta membuat green belt sebagai upaya pencegahan abrasi di kota Surabaya.
"Alhamdulillah, ini merupakan salah satu program perusahaan untuk menjaga kelestarian alam. Karena dengan kegiatan hari ini, manfaatnya dapat dirasakan jangka panjang,” ucap Jarot di Surabaya, Sabtu.
Selain itu, pihaknya berharap dengan dilaksanakannya penanaman tanaman bakau kali ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat akan upaya menjaga melestarikan lingkungan yang berkelanjutan.
“Kehidupan perlu udara yang sehat ini akan diberikan kepada anak cucu kita. Terima kasih akan partisipasinya kepada semua lembaga, semoga ini dapat menjadi berkah bagi kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya M Rokim mengapresiasi seluruh instansi dan organisasi yang mengikuti kegiatan tersebut, karena telah turut melakukan upaya mengurangi dampak pemanasan global.
“Kegiatan clean up dan penanaman pohon ini sangat bermanfaat sekali. Karena saat ini perubahan iklim sudah sangat terasa. Kalau hujan deras sekali, kalau panas ya panas sekali dan tidak bisa diprediksi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif BRUIN Aziz menambahkan kegiatan clean up dan penanaman mangrove tersebut sengaja dilakukan juga untuk memperingati HUT ke-79 RI yang sekaligus menjadi momentum untuk memerdekakan kawasan pesisir dari sampah plastik yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Kondisi mangrove di kawasan Wonorejo yang semakin hari kondisinya semakin memprihatinkan. Kondisi tersebut disebabkan oleh sampah plastik yang semakin menumpuk di kawasan mangrove. Sampah plastik menjadi persoalan utama dan seakan-akan menjadi sosok penjajah yang merampas kebebasan ekosistem mangrove di Wonorejo”, ujarnya.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024