Gresik - Manajemen Dana Pensiun Semen Gresik meraih kinerja menggembirakan selama 2011 dengan membukukan pendapatan sekitar Rp53,3 miliar dari penempatan dana kelola pada sejumlah portofolio investasi. Direktur Dana Pensiun (Dapen) Semen Gresik Sunartik Widyawati kepada wartawan di Gresik, Jawa Timur, Jumat, menjelaskan perolehan hasil investasi tersebut terealisasi 109,94 persen dari target dan 104,03 persen di atas pencapaian tahun sebelumnya. "Meskipun kondisi perekonomian selama 2011 tidak sebaik tahun sebelumnya, pencapaian hasil investasi yang kami lakukan ternyata masih melebihi harapan," katanya. Sunartik mengatakan, portofolio investasi yang dilakukan Dapen SG, antara lain dalam bentuk deposito, tabungan, SUN (Surat Utang Negara), obligasi korporat, reksadana, penempatan saham langsung di beberapa anak usaha PT Semen Gresik, dan sewa tanah maupun bangunan. Menurut ia, tingkat hasil investasi (return of invesment) untuk sektor finansial sekitar 12 persen, sementara sektor riil memberikan kontribusi 9,24 persen. Sedangkan rasio kecukupan dana hingga akhir 2011 mencapai 117,45 persen atau disebut pendanaan tingkat satu yang artinya "funded" dan tidak membebani dana dari pendiri. Sementara rasio biaya terhadap total investasi, lanjut Sunartik, juga masih wajar sekitar 1,21 persen atau di bawah rencana awal sebesar 1,86 persen. "Sesuai ketentuan Menteri Keuangan dan arahan investasi dari pendiri Dapen, seluruh hasil investasi digunakan untuk kepentingan peserta dalam pembayaran manfaat pensiun yang setiap bulan sekitar Rp2 miliar," ujarnya. Ia menambahkan, hingga akhir 2011, total dana yang dikelola Dapen Semen Gresik mencapai lebih dari Rp500 miliar dengan total peserta aktif sebanyak 1.509 orang dan peserta pasif (pensiunan) 1.253 orang. Terkait rencana investasi pada 2012, Sunartik mengatakan pihaknya berencana meningkatkan penyertaan dana pada sektor reksadana, saham dan obligasi, dengan mengurangi investasi deposito yang porsinya masih 40 persen dari total investasi. "Penempatan portofolio di reksadana akan diperbesar dari 10 menjadi 15 persen, begitu juga untuk saham. Selain itu, kami juga akan lebih aktif melakukan perdagangan obligasi dengan melihat situasi pasar. Mudah-mudahan kondisi perekonomian tahun ini lebih bagus dari sebelumnya," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012