Kader PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya memperjuangkan nasib tiga anak putus sekolah lantaran terkendala biaya berinisial MAD, A, dan RE yang merupakan warga Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya.

Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Tandes Heri Ahmad Wiyono di Surabaya, Rabu, menyampaikan temuan tersebut dilaporkan oleh pengurus anak ranting dan ditindaklanjuti ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC). 
 
"Dalam rapat partai kita juga menampung sejumlah persoalan masyarakat untuk dapat didampingi dan diperjuangkan terutama urusan anak sekolah," kata Heri.
 
Wakil Sekretaris PDIP Surabaya Achmad Hidayat menegaskan tiga orang anak putus sekolah ini harus segera diambil tindakan agar mereka bisa kembali sekolah melalui kejar paket.
 
"Pendidikan adalah kebutuhan wajib sekaligus senjata ampuh untuk mengentas kemiskinan. Senyampang anaknya memiliki niat kita perjuangkan agar bisa menempuh pendidikan kejar paket atau sekolah persamaan," katanya.
 
Selain itu, Achmad menuturkan perlunya gotong royong antar elemen masyarakat untuk bisa saling menyemangati dan memberikan solusi apabila terjadi permasalahan. 
 
Terlebih, kata dia, dukungan kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji memberikan perhatian serius terhadap urusan pendidikan bagi warga Surabaya, 
 
"Jelang peringatan kemerdekaan Indonesia ke 79 jangan sampai ada anak tidak sekolah karena kesulitan akses. Kita berjuang untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.
 
Saat ini, ketiga anak tersebut sedang dilakukan pendataan Pemerintah Kota Surabaya untuk dapat melanjutkan pendidikannya dalam sekolah persamaan.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024